Penerbit Tarik Ribuan Buku IPS Tulis Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

PT Yudistira Ghalia Indonesia di Kota Bogor telah merevisi kesalahan nama Ibukota Israel dan mengubahnya menjadi Tel Aviv.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 14 Des 2017, 20:48 WIB
Diterbitkan 14 Des 2017, 20:48 WIB

Fokus, Bogor - Penerbit buku pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah meminta maaf dan segera menarik peredaran buku. Mendikbud Muhadjir Effendi juga perintahkan menyelidiki penyebab kekeliruan.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Kamis (14/12/2017), PT Yudistira Ghalia Indonesia di Kota Bogor telah merevisi kesalahan nama ibu kota Israel dan mengubahnya menjadi Tel Aviv. Selain itu, ibu kota Palestina yang sebelumnya dikosongkan telah diisi menjadi Yerusalem.

Hal senada disampaikan pihak pemasaran buku tersebut di Solo, Jawa Tengah. Lebih 2 ribu eksemplar buku IPS Terpadu Kelas 6 dan buku Senang Belajar IPS Kelas 6 yang telah beredar sejak 2006 dan 2015 akan diganti.

Buku IPS jadi sorotan dan menuai protes setelah mencuatnya kontroversi pernyataan Presiden Amerika yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sejumlah orang bahkan mendatangi kantor penerbit di Solo.

Menanggapi buku tersebut, Mendikbud Muhadjir Effendi menyatakan kesalahan terjadi di pihak penerbit dan tim penilai Kemendikbud. Mendikbud tengah menyelidiki dan memerintahkan revisi buku tersebut.

Guna mengantisipasi hal serupa di masa di masa datang, Mendikbud akan lebih memperketat pengawasan penerbitan buku di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya