Ini Daftar Daerah Diprediksi Rawan Saat Pilkada 2018

Tapi TB yakin, prediksi tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Berdasarkan pengalaman, ramalan soal daerah rawan pilkada sering tidak terbukti.

oleh Anendya Niervana diperbarui 22 Des 2017, 07:33 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 07:33 WIB
tb-hasanudin-130223b.jpg
Tubagus Hasanuddin

Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin memaparkan isu-isu politik hukum dan ketahanan nasional yang harus menjadi perhatian pada 2018.

Menurut politikus PDIP yang akrab disapa TB ini, pilkada 2018 dan persiapan pileg, pilpres 2019 akan menyedot perhatian keamanan negara.

"Situasi terkini yang kemudian selalu mencekam bahwa pilkada serentak yang jumlahnya di seluruh NKRI itu 171 wilayah," ujar TB saat Rembuk Nasional 2017 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan (21/12/2017).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kepolisian, TB mengatakan, beberapa daerah akan menjadi rawan selama pilkada serentak, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.

"Menurut sumber polri, akan terjadi gejolak di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua," papar TB.

 

Kenyataan di Lapangan

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Namun, TB yakin prediksi Polri tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Berdasarkan pengalaman, kata TB, ramalan soal daerah rawan pilkada sering kali tidak terwujud di lapangan.

"Menurut hemat saya, berdasarkan pengalaman saya di lapangan, InsyaAllah ini tidak akan terjadi seperti yang diprediksikan," kata TB meyakinkan.

 

Pengalaman Pilpres 2014

KPU: Kami Tidak Punya Kaitan dengan Quick Count
Hasil hitung cepat perolehan suara sementara Pilpres 2014 yang dirilis sejumlah lembaga survei berujung polemik.

TB sendiri turut serta menangani pilpres 2014, di mana ketika itu diprediksi sebagai pilpres paling bergejolak. Namun kenyataannya, hanya menimbulkan bentrok kecil.

"Saya ikut menangani pilpres 2014 yang konon (kata) para pengamat atau peninjau saat itu, ini pilpres yang akan berdarah-darah, ternyata tidak ada. Bentrokan kecil itu terjadi misalnya distribusi soal nasi uduk atau barangkali urusan pembagian amplop ketika selesai melaksanakan kampanye," terang TB.

Menurutnya, pemilihan legislatif (pileg) justru lebih ramai karena antar calon legislatif dari partai yang sama, saling berebut kursi di Senayan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya