Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai, terpilihnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dapat menjadi darah baru di dunia politik nasional. Airlangga dianggap memiliki terobosan baru dalam kepemimpinanannya dengan segala inovasi politik yang dibuatnya.
Namun demikian, Airlangga harus lebih mengenalkan dirinya kepada masyarakat luas.
Baca Juga
"Sebagai Ketua umum partai besar akan mengubahnya. Ia perlu dikenal lebih luas ke kalangan pemilih menengah bawah, rakyat jelata yang merupakan mayoritas rakyat Indonesia. Harus punya seterum politik, pesona massa. Airlangga perlu lebih banyak public expose mengenai apa yang akan dibuatnya," ujar Denny JA dari keterangan tertulis, Jumat (22/12/2017).
Advertisement
Menurut Denny, gagasan yang dikemukakan Airlangga saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar juga cukup meyakinkan. Gagasan besar tersebut, tinggal diterjemahkan dengan terobosan konkret program dan kebijakan Golkar.
Dikutip dari survei yang pernah dilakukannya, Denny JA menyebut bahwa 65,7 persen publik Indonesia meyakini Golkar bisa bangkit kembali, jika partai berlambang beringin itu dapat membawa branding baru.
Untuk itulah, kata Denny, sebelum 100 hari jabatannya selaku ketua umum, Airlangga Hartarto perlu mensosialisasikan gagasan dan leadershipnya. "Langkahnya 100 hari pertama itu akan menentukan posisinya dalam percaturan politik nasional," jelas Denny JA.
Airlangga Akan Lapor Jokowi
Airlangga Hartarto ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan itu berdasarkan hasil kesepakatan di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diselenggarakan pada 19-20 Desember 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Airlangga pun segera melaporkan hasil keputusan itu kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.
Apalagi, Airlangga juga masih menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja Jokowi.
"Terkait amanah yang diberikan bapak Presiden, tentu sebagai pembantu beliau saya wajib menjalankan amanah tersebut. Tentu hal lain nanti akan laporkan kepada bapak presiden," kata Airlangga Hartarto di JCC, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Namun, Airlangga masih enggan menjelaskan secara gamblang akan posisinya di Kementrian Perindustrian untuk saat ini. Kata dia, hal itu merupakan hak prerogatif dari Presiden.
"Itu hak prerogatif Pak Presiden," jelas Airlangga.
Saksikab video pilihan di bawah ini:
Advertisement