Bawakan Bihun Spesial, Keluarga Jenguk Setya Novanto

Selian istri Setya Novanto, dua anaknya pun datang mengunjungi mantan Ketua DPR itu.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Des 2017, 13:53 WIB
Diterbitkan 25 Des 2017, 13:53 WIB
Setya Novanto
Tersangka Kasus Korupsi e-KTP Setya Novanto usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/12). Setnov diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudiharjo (ASS). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Istri terdakwa kasus megakorupsi e-KTP Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, memanfaatkan libur Natal untuk menjenguk suaminya. Ia membawakan makanan khusus untuk mantan Ketua DPR itu.

"(Membawa) bihun bebek," kata Deisti usai menjenguk Setya Novanto di Rutan KPK Kuningan Jakarta Selatan, Senin (25/12/2017).

Ia juga mengungkap kondisi suaminya. Menurut Deisti, Novanto kini dalam kondisi sehat.

"Sehat," singkat Deisti saat ditanya soal kondisi Setnov di tahanan.

Berdasarkan pantauan, Deisti dan anak lelakinya keluar dari rutan komisi antirasuah pada pukul 13.08 WIB. Sementara, putra sulung Novanto, Rheza Herwindo dan putrinya Dwina Michaella terlebih dahulu meninggalkan rutan pada pukul 13.00 WIB.

 

Pernah Diperiksa

Istri Setya Novanto Usai Diperiksa KPK
Istri Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor berjalan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Senin (20/11). Deisti diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebagai informasi, Deisti, Dwina, dan Rheza pernah diperiksa oleh penyidik KPK sebagai saksi kasus megakorupsi e-KTP. Pemeriksaan itu dalam kasus yang menjerat tersangka Dirut PT Quadra Solutions Anang Sugiana Sudihardjo.

Pada sidang kasus e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong, sejumlah anggota keluarga Novanto disebut terlibat dalam kasus proyek sejumlah Rp 5,9 triliun itu.

Pada persidangan itu, keluarga Novanto disebut sebagai pemilik PT Mondialindo Graha Perdana. PT Mondialindo adalah pemilik saham terbesar PT Murakabi Sejahtera, salah satu peserta lelang proyek e-KTP. Dwina Michaella sendiri tercatat sebagai salah satu komisaris dari PT Murakabi sedangkan Rheza Herwindo tercatat sebagai petinggi PT Mondialindo.‎

 

Novanto Diganti Januari

Setya Novanto
Terdakwa korupsi proyek E-KTP Setya Novanto dibawa petugas usai mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12). Sidang mendengarkan pembacaan dakwaan oleh JPU KPK. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR kini masih belum ada penggantinya. Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan, pengganti Ketua DPR nonaktif Setya Novanto, akan dilangsungkan Januari 2018. Saat ini partai masih menggodok sosok yang tepat mengisi jabatan strategis tersebut.

"Insyaallah minggu pertama Januari, menentukan calon ketua DPR pengganti Pak Setya Novanto," kata dia di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (22/12/2017).

Nurdin menjelaskan, partainya kini tengah berkonsentrasi dengan sejumlah rapat. Partai juga tidak mau terburu-buru setelah melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Jadi nanti ada rapat pleno, termasuk kinerja Partai Golkar kerja politik kerja sosial, tapi sesudah tahun baru. Karena sekarang sudah musim liburan, jadi orang kan perlu liburan istirahat refreshing, apalagi setelah Munaslub," jelas dia.

Dalam bursa Partai Golkar untuk jabatan ketua DPR, beredar sejumlah nama seperti Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang Kartasasmita, Kahar Muzakir, dan Zainudin Amali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya