Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Polda Metro Jaya menggalakkan operasi pemberantasan narkoba jelang perayaan malam tahun baru 2018. Razia digelar di beberapa tempat yang rawan dilakukan penyalahgunaan narkoba.
"Semuanya yang ada kerawanan untuk menggunakan narkoba, akan kami cek dan selidiki," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Baca Juga
Hanya saja, Argo tidak mengungkapkan lokasi mana saja yang dianggap rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Dia memastikan, razia narkoba tidak hanya digelar di diskotek-diskotek Ibu Kota.
Advertisement
"Yang punya potensi banyak toh, tidak hanya diskotek, tempat hiburan yang lain juga," kata dia.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak bermain-main dengan narkoba. Dia menegaskan, polisi akan menindak tegas siapa saja yang terlibat penyalahgunaan narkoba tanpa pandang bulu.
"Kami sampaikan bahwa jangan coba-coba akhir tahun ini digunakan untuk pesta narkoba, akan kami lakukan penangkapan," tegas Argo.
Tembak Mati Bandar Narkoba
Polisi menembak mati seorang bandar narkotika jenis sabu berinisial MA alias D di kawasan Depok, Jawa Barat. Pria itu merupakan pengedar di Kabupaten Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, MA merupakan daftar pencarian orang (DPO) dari beberapa instansi pemerintah. Ia diburu Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polda Metro Jaya.
"Dari informasi masyarakat, yang bersangkutan akan transaksi sehingga Polres Metro Bekasi melanjutkan penyelidikan sekitar dua minggu lebih, mematangkan," tutur Argo di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (27/12/2017).
Kapolres Metro Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara menambahkan, MA dibekuk pada Rabu, 20 Desember 2017 lalu di depan RS Hermina, Cimanggis, Depok. Dia bersama rekannya bernama Ade diciduk beserta barang bukti saat hendak melakukan transaksi.
"Satu ini (MA) kita anggap pengedar cukup besar dan kita kembangkan," ujar Candra.
MA kemudian diminta untuk menunjukkan lokasi pembuatan sabu dan ekstasi milik jaringannya. Satu berada di Depok dan satu lagi di kawasan Jawa Barat.
Hanya saja, MA melawan dengan menginjak kaki dan merebut senjata api petugas. Empat butir timah panas langsung dilepaskan dan mengenai punggung pelaku. Saat perjalanan ke RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, bandar narkoba itu kehabisan darah dan meninggal dunia.
Advertisement
Terkait dengan Diskotek MG
Bandar narkoba MA alias D diduga punya kaitan dengan bos diskotek MG yang beberapa waktu lalu diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia memproduksi sendiri narkotika kelas atas.
Kasat Narkoba Polres Metro Bekasi Kompol Ahmad Fanani menyampaikan, jaringan tersebut memiliki kemampuan mengolah sabu.
"Yang di Diskotek MG itu satu aliran sama ini. Barangnya (juga). Jadi bosnya satu kelompok, tapi mecah dua (ke Diskotek MG dan industri rumahan)," tutur Fanani di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (27/12/2017).
MA sendiri tewas ditembak polisi. Ia ditangkap 20 Desember lalu. Saat diminta menunjukan lokasi pabriknya, MA mencoba merebut senjata petugas.
Menurut Fanani, sabu kualitas rendah dipesan MA melalui narapidana lapas dan didatangkan dari Malaysia lewat jalur laut Medan, Sumatera Utara. Setelah sampai, sabu kemudian diolah lagi hingga menjadi kualitas nomor satu.
Dalam sehari, 10 ribu pil ekstasi diproduksi. Nantinya barang haram itu akan diedarkan ke sejumlah lokasi, salah satunya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Kita sudah tahu lokasinya (home industry). Di Depok sama Jawa Barat," Fanani menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â