Warga Keluhkan Sulit Beraktivitas Pascapenutupan Jalan di Tanah Abang

Terkait penutupan Jalan Jatibaru, Tanah Abang untuk PKL berdagang, warganet menggelar petisi melalui situs online untuk Presiden Joko Widodo

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 28 Des 2017, 14:45 WIB
Diterbitkan 28 Des 2017, 14:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan Jalan Raya Jatibaru, kawasan Tanah Abang, menuai protes dari beberapa warga. Warga mengaku kesulitan menjalani aktivitas. Sejumlah warga bahkan menandatangani petisi kritisi penutupan jalan.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (28/12/2017), sudah sepekan warga yang tinggal di Jalan Jatibaru Raya sulit beraktivitas pasca-penutupan jalan demi tempat berjualan 400 pedagang kaki lima.

Warga kesulitan untuk mengeluarkan kendaraan dari rumah, terlebih jika ada yang sakit atau membutuhkan pertolongan darurat. Seperti yang dialami Euis, seorang lansia yang hanya tinggal berdua bersama anaknya.

Tak hanya warga, para penyedia jasa ekspedisi juga menjerit. Mereka mengaku merugi hingga Rp 2 juta per hari karena truk tidak bisa mengantar jemput barang ke kantor mereka.

Penutupan jalan bahkan bisa mematikan usaha. Isa terpaksa banting stir berjualan minuman kemasan demi mencari uang masuk tambahan.

Protes penutupan Jalan Jatibaru juga disuarakan warga net melalu change.org. Saat ini sudah lebih dari 25 ribu orang yang menandatangi petisi yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan, Ketua DPRD DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya