350 Contoh Kata Majas yang Memperkaya Bahasa

Pelajari 350 contoh kata majas untuk memperkaya gaya bahasa dan membuat tulisan lebih hidup. Dari personifikasi hingga hiperbola, temukan inspirasi di sini.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi Diperbarui 12 Mar 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 08:30 WIB
contoh kata majas
contoh kata majas ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Majas atau gaya bahasa merupakan cara untuk memperindah dan menghidupkan kalimat. Penggunaan majas yang tepat dapat membuat sebuah kalimat lebih menarik, dramatis, dan berkesan bagi pembacanya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan majas dalam berbagai bentuk, baik dalam percakapan, sastra, maupun media. Beragamnya jenis majas membuatnya menjadi elemen penting dalam seni berbahasa. Dalam sastra, majas digunakan untuk memperkaya makna dan menciptakan kesan yang lebih mendalam. Sementara itu, dalam dunia periklanan, majas sering digunakan untuk menarik perhatian dan membangun emosi konsumen. 

Berikut ini 350 contoh kata majas dari berbagai jenis yang dapat memperkaya bahasa:

Promosi 1

Majas Perbandingan

Personifikasi

  • Angin berbisik lembut
  • Awan menangis
  • Bunga-bunga menari
  • Matahari tersenyum
  • Ombak berlarian
  • Pohon melambai
  • Bintang berkedip
  • Hujan membelai bumi
  • Gunung menjulang angkuh
  • Bulan mengintip malu-malu

Metafora

  • Buku adalah jendela dunia
  • Dia adalah bunga desa
  • Pemuda adalah tulang punggung bangsa
  • Otak udang
  • Buah hati
  • Kutu buku
  • Tangan kanan
  • Buaya darat
  • Raja siang
  • Dewi malam

Simile

  • Bagai pinang dibelah dua
  • Seperti air di daun talas
  • Bagaikan langit dan bumi
  • Bak matahari dan rembulan
  • Laksana api membakar jerami
  • Umpama telur di ujung tanduk
  • Bagai pungguk merindukan bulan
  • Seperti kacang lupa kulitnya
  • Bagai air dan minyak
  • Laksana bunga setangkai

Hiperbola

  • Suaranya menggelegar membelah angkasa
  • Tubuhnya kurus kerempeng tinggal kulit pembalut tulang
  • Dia berlari secepat kilat
  • Tangisannya dapat membanjiri kota
  • Keringatnya bercucuran seperti air terjun
  • Hatinya hancur berkeping-keping
  • Otaknya dipenuhi ribuan ide cemerlang
  • Dia bekerja membanting tulang
  • Suaranya merdu mengalahkan kicauan burung
  • Badannya tinggi menjulang seperti tiang listrik

Alegori

  • Hidup bagaikan roda yang berputar
  • Cinta itu buta
  • Waktu adalah uang
  • Ilmu adalah cahaya
  • Kehidupan adalah panggung sandiwara
  • Hati wanita bagaikan samudra
  • Dunia ini adalah sekolah kehidupan
  • Kekuasaan adalah pedang bermata dua
  • Manusia adalah wayang di tangan Tuhan
  • Kesuksesan adalah tangga yang tidak bisa didaki dengan tangan di saku

Majas Pertentangan

Antitesis

  • Dia kaya harta tapi miskin hati
  • Hidup dan mati
  • Suka dan duka
  • Hitam dan putih
  • Langit dan bumi
  • Tua dan muda
  • Besar dan kecil
  • Tinggi dan rendah
  • Panas dan dingin
  • Terang dan gelap

Paradoks

  • Dia merasa kesepian di tengah keramaian
  • Dalam kelemahan terdapat kekuatan
  • Dia tertawa dalam tangis
  • Mati adalah awal dari kehidupan yang baru
  • Dia kaya raya namun hidup miskin
  • Dalam kegelapan ada cahaya
  • Dia bahagia dalam kesedihan
  • Kekalahan adalah kemenangan tertunda
  • Dia bebas dalam penjara pikirannya sendiri
  • Dalam kebencian tersimpan cinta

Oksimoron

  • Manis pahit kehidupan
  • Kejam yang menyenangkan
  • Sunyi yang memekakkan telinga
  • Kegelapan yang menyilaukan
  • Teriakan dalam keheningan
  • Kematian yang menghidupkan
  • Kebahagiaan yang menyakitkan
  • Kebodohan yang bijaksana
  • Kemiskinan yang kaya
  • Kelemahan yang kuat

Majas Sindiran

Ironi

  • Bagus sekali nilaimu, merah semua
  • Rapi sekali kamarmu, seperti kapal pecah
  • Harum sekali baumu, seperti sampah busuk
  • Pintar sekali kamu, 2+2 saja tidak tahu
  • Indah sekali suaramu, seperti kodok bersahutan
  • Cepat sekali larimu, seperti siput merayap
  • Rajin sekali kamu, tidur terus kerjanya
  • Hebat sekali kamu, baru datang sudah mau pulang
  • Bagus sekali penampilanmu, seperti gembel jalanan
  • Enak sekali masakanmu, seperti makanan basi

Sarkasme

  • Dasar bodoh!
  • Otakmu terbuat dari apa sih?
  • Muka tembok!
  • Dasar tidak tahu diri!
  • Mulutmu harimaumu!
  • Dasar otak udang!
  • Kelakuanmu seperti binatang!
  • Dasar manusia tidak berguna!
  • Otakmu ditaruh di mana?
  • Dasar sampah masyarakat!

Sinisme

  • Hanya orang bodoh yang percaya padamu
  • Kerjamu hanya bisa menyusahkan orang lain
  • Lebih baik kau diam saja daripada bicara omong kosong
  • Apa gunanya sekolah tinggi kalau otakmu kosong
  • Percuma saja kau berusaha, toh hasilnya akan sama saja
  • Kau pikir kau siapa berani memerintahku
  • Jangan sok pintar di depanku
  • Aku muak melihat wajahmu
  • Lebih baik kau enyah dari hadapanku
  • Kau hanya bisa jadi beban bagi orang lain

Majas Penegasan

Repetisi

  • Aku ingin pulang, pulang, pulang ke rumah
  • Berjuang, berjuang, dan terus berjuang
  • Maju terus, maju terus, pantang mundur
  • Lari, lari, dan terus berlari
  • Menangis, menangis, dan terus menangis
  • Belajar, belajar, dan terus belajar
  • Bekerja, bekerja, dan terus bekerja
  • Berdoa, berdoa, dan terus berdoa
  • Berharap, berharap, dan terus berharap
  • Mencintai, mencintai, dan terus mencintai

Pleonasme

  • Naik ke atas
  • Turun ke bawah
  • Mundur ke belakang
  • Maju ke depan
  • Kembali lagi
  • Terbang melayang
  • Saling berhadap-hadapan
  • Saling berpandang-pandangan
  • Saling bersalaman tangan
  • Saling berpelukan erat

Klimaks

  • Dia tidak hanya cantik, tapi juga pintar dan berbakat
  • Kita harus bekerja, berkarya, dan berprestasi
  • Dia belajar, berlatih, dan akhirnya menjadi juara
  • Kami berjuang, berkorban, dan akhirnya meraih kemerdekaan
  • Dia mulai dari bawah, naik perlahan, dan akhirnya mencapai puncak
  • Kita harus berpikir, berusaha, dan berdoa
  • Dia berlari, melompat, dan akhirnya menang
  • Kita perlu belajar, memahami, dan mengamalkan
  • Dia berani bermimpi, berusaha keras, dan akhirnya sukses
  • Kita harus menabung, berinvestasi, dan membangun masa depan

Retoris

  • Siapa yang tidak ingin bahagia?
  • Apakah kita akan diam saja?
  • Masihkah kita ragu?
  • Bukankah itu sudah jelas?
  • Mengapa harus takut?
  • Kapan lagi kalau bukan sekarang?
  • Mau sampai kapan begini terus?
  • Apa gunanya penyesalan?
  • Siapa yang bisa menolak?
  • Bukankah itu yang kita inginkan?

Majas Perumpamaan Lainnya

  • Bagai air di daun talas
  • Seperti telur di ujung tanduk
  • Bagai pungguk merindukan bulan
  • Seperti api dalam sekam
  • Bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami
  • Seperti kacang lupa kulitnya
  • Bagai pinang dibelah dua
  • Seperti anjing dan kucing
  • Bagai makan buah simalakama
  • Seperti langit dan bumi
  • Bagai air dan minyak
  • Seperti kucing dibawakan lidi
  • Bagai katak dalam tempurung
  • Seperti bunga di tepi jalan
  • Bagai musang berbulu ayam
  • Seperti ikan di dalam air
  • Bagai bulan jatuh ke riba
  • Seperti telur di ujung tanduk
  • Bagai cacing kepanasan
  • Seperti kerbau dicocok hidung

Majas Kiasan Lainnya

  • Bunga bangsa
  • Buah tangan
  • Buah bibir
  • Buah hati
  • Mata air
  • Mata angin
  • Mata kaki
  • Mata rantai
  • Kepala batu
  • Kepala keluarga
  • Kepala negara
  • Kepala sekolah
  • Tangan kanan
  • Tangan dingin
  • Tangan besi
  • Tangan kosong
  • Kaki tangan
  • Kaki gunung
  • Kaki langit
  • Kaki lima

Majas Penegasan Lainnya

  • Dia sangat, sangat, sangat cantik
  • Aku benar-benar, sungguh-sungguh mencintaimu
  • Kita harus terus dan terus berjuang
  • Jangan pernah, sekali lagi jangan pernah menyerah
  • Aku akan selalu, selamanya bersamamu
  • Kita pasti bisa, pasti mampu menghadapinya
  • Dia benar-benar, betul-betul orang baik
  • Aku sangat yakin, yakin sekali akan berhasil
  • Kita harus bekerja keras, lebih keras, dan lebih keras lagi
  • Aku akan menunggumu sampai kapanpun, selamanya

Majas Perbandingan Lainnya

  • Bibirnya semerah delima
  • Kulitnya seputih susu
  • Rambutnya sehitam arang
  • Matanya sebening kristal
  • Tubuhnya selangsing bambu
  • Wajahnya secantik bidadari
  • Suaranya semerdu kicauan burung
  • Hatinya selembut kapas
  • Pikirannya setajam pisau
  • Semangatnya membara bagai api

Majas Pertentangan Lainnya

  • Dia tertawa dalam tangis
  • Aku bahagia dalam kesedihan
  • Kita hidup untuk mati
  • Dalam kegelapan ada cahaya
  • Dia kaya raya namun hidup miskin
  • Aku bebas dalam penjara pikiranku sendiri
  • Dia kuat dalam kelemahannya
  • Kita belajar dari kegagalan
  • Aku menemukan diriku saat tersesat
  • Dia menang dalam kekalahan

Kesimpulan

Majas merupakan gaya bahasa yang dapat memperkaya dan memperindah tulisan atau ucapan. Dengan menguasai berbagai jenis majas, kita dapat mengekspresikan ide dan perasaan dengan lebih hidup dan menarik. Penggunaan majas yang tepat akan membuat bahasa kita lebih variatif, ekspresif, dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca atau pendengar.

Namun perlu diingat untuk menggunakan majas secara proporsional agar tidak berlebihan dan tetap sesuai konteks. Dengan memahami dan mempraktikkan contoh-contoh majas di atas, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi secara lebih efektif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya