Pembukaan Pagar Pelindung Rumput di Monas Undang Polemik

Pemprov DKI Jakarta mendambakan kawasan wisata Monas bisa diubah seperti Central Park di New York, Amerika Serikat.

oleh Rinaldo diperbarui 13 Jan 2018, 07:41 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2018, 07:41 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan baru dari Pemprov DKI Jakarta mulai Januari 2018 dengan membuka pagar pelindung rumput di area lapangan rumput kawasan Monas, Jakarta, rupanya menimbulkan pro dan kontra dari pengunjung Monas.

Seperti ditayangkan Liputan6 Malam SCTV, Sabtu (13/1/2018), pengunjung yang setuju menilai kebijakan tersebut dapat membantu mereka untuk bertamasya sekaligus bersantai di Monas. Namun, ada pula pengunjung yang melihat kebijakan tersebut justru dapat merusak rumput di Monas.

"Boleh injek rumput di kawasan Monas ini saya baru tahu yah. Tadi saya pas masuk sini saya agak mikir-mikir ini boleh apa enggak. Sebenarnya sayang kalau diinjek yah," terang Bobon, salah satu warga.

Namun, reaksi juga datang dari pengunjung Monas lainnya. Dinar, salah satu pengunjung di area Lapangan Monas, mengaku senang. Sebelum pagar pelindung di kawasan Monas ini dibuka, ia duduk di aspal, sehingga berisiko membahayakan.

Pagar yang sebelumnya digunakan untuk membatasi agar pengunjung tidak menyentuh area rumput kini secara bertahap sudah ada yang dicabut. Kebijakan ini merupakan ide dari Wakil Gubernur Sandiaga Uno untuk mengubah konsep Monas menjadi taman.

Pemprov DKI Jakarta mendambakan kawasan wisata Monas bisa diubah seperti Central Park di New York, Amerika Serikat, atau Hyde Park di London, Inggris. Di taman populer itu, masyarakat bisa memanfaatkan area rerumputan sebagai sarana piknik hingga olahraga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya