Polri Benarkan Brimob Penembak Kader Gerindra Ajudan Irjen Murad

Setyo menyatakan cekcok yang berujung penembakan itu tidak ada hubungannya dengan Murad Ismail yang kini maju Pilkada Maluku 2018.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 22 Jan 2018, 20:46 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 20:46 WIB
kadiv humas
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan anggota Brimob Briptu AR yang menembak tewas kader Partai Gerindra, Fernando Alan Joshua Wowor, pernah jadi ajudan Irjen Murad Ismail saat menjabat Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri. 

"Saya enggak tahu kalau sekarang. Dulu iya (ajudan Murad Ismail). Pas jadi KaKorps Brimob," kata Setyo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2018).

Kendati demikian, Setyo menyatakan cekcok yang berujung penembakan itu tidak ada hubungannya dengan Murad Ismail yang kini maju Pilkada Maluku 2018.

"Tidak ada kaitannya. Apa pun itu kan tiba-tiba (kejadiannya). Saling tidak tahu juga. Tidak ada kaitannya dengan partai atau dengan institusi Polri," tegas Setyo.

Sebelumnya, Fernando tewas setelah peluru yang berasal dari senjata api jenis Glock milik Briptu AR bersarang di dadanya.

Tertembak di Dada

Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Sementara, Briptu AR harus dirawat di rumah sakit karena luka parah di bagian muka serta satu jari tangan bagian kirinya putus akibat dikeroyok oleh sejumlah rekan korban.

Kepala Bidang Hukum Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Komisaris Besar Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, pihaknya masih menggali keterangan dari para saksi untuk mengetahui penyebab insiden penembakan itu. Termasuk meminta keterangan langsung kepada Briptu AR alasan mengunjungi tempat hiburan malam tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya