Menristekdikti: Izin Kuliah Online Diharapkan Keluar April

Saat ini Kemenristekdikti telah menyiapkan berbagai kebutuhan infrastruktur, kesiapan jaringan internet, hingga tutorial untuk pelaksanaan kuliah online.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2018, 04:35 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 04:35 WIB
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, pihaknya segera memberlakukan sistem perkuliahan dalam jaringan atau kuliah online untuk menunjang mutu perguruan tinggi di daerah.

"Peraturannnya sudah kami siapkan. Harapannya nanti April atau Mei sudah keluar izinnya," kata Menteri Nasir seusai membuka Rapat Kerja Daerah Kopertis Wilayah XIV Papua dan Papua Barat di Yogyakarta, Rabu (7/3/2018).

Menurut Nasir, saat ini, Kemenristekdikti telah menyiapkan berbagai kebutuhan infrastruktur, kesiapan jaringan internet, hingga tutorial untuk pelaksanaan kuliah online.

"Nanti kami akan sampaikan kepada PT Telkom agar bisa menyediakan jaringan internet yang memadai," kata dia seperti dilansir Antara.

Selain untuk memanfaatkan kemajuan teknologi, gagasan kuliah online itu, menurut dia, bertujuan untuk memperkecil jumlah perguruan tinggi di daerah yang kebanyakan belum memiliki kapasitas serta sumber daya pendidikan yang memadai dan berkualitas.

"Jadi nanti sistemnya merger. Sekarang satu daerah perguruan tingginya banyak kalau itu dijadikan satu mungkin akan lebih kuat," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dari Papua Tak Perlu ke Jakarta

Paparan Menteri Kabinet Kerja di Tiga Tahun Jokowi
Menristek Dikti, Muhammad Nasir menyampaikan paparan dalam diskusi Forum Medan Merdeka Barat (FMB) di Jakarta, Senin (23/10). Beberapa kementerian memberikan presentasi pencapaian kerja 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nasir mencontohkan, mahasiswa yang ada di Papua atau Papua Barat tidak perlu datang langsung ke Jakarta untuk mengikuti perkuliahan yang digelar kampus di Jakarta. Dengan metode perkuliahan daring mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan dari dosen di perguruan tinggi lain secara jarak jaruh melalui kampus-kampus di Papua.

"Jadi nanti kalau bisa dibentuk kerja sama antarperguruan tinggi swasta di Papua maupun Papua Barat dengan perguruan tinggi yang sudah menggelar perkuliahan daring," kata dia.

Terkait kampus mana saja yang akan ditunjuk untuk menggelar perkuliahan daring, Nasir mengatakan akan menawarkan bagi sebanyak-banyaknya perguruan tinggi di daerah.

"Saya tawarkan sebanyak-banyaknya supaya (jumlah) perguruan tinggi makin kecil, supaya semakin kuat," kata Nasir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya