PVMBG Pastikan Dua Desa di Kawah Ijen Aman untuk Dihuni

Namun, yang masih menyisakan kecemasan kini adalah kondisi tanaman di sekitar permukiman yang layu dan mati.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Mar 2018, 06:23 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 06:23 WIB

Fokus, Bondowoso - Dua perkampungan yang terpapar gas beracun dari Kawah Ijen adalah Dusun Margahayu dan Watu Capil. Aktivitas di dua perkampungan ini telah kembali normal. Warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas seperti biasa.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (27/3/2018), yang masih menyisakan kecemasan kini adalah kondisi tanaman di sekitar permukiman yang layu dan mati.

"Tanaman semuanya dan palawija hangus dan mati ini, semua tanaman ini gagal panen karena semburan gas ini," kata warga Dusun Watu Capil Santoso.

Hasil penelitian Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan pola paparan gas beracun dari Kawah Ijen mengikuti arah hulu Sungai Kalipahit. Semburan gas yang keluar terdiri dari kandungan gas karbondioksida atau CO2 dan hidrogen sulfur atau H2S.

"Waktu memang ada hembusan yang tiba-tiba dan dominan gas yang keluar adalah CO2 dan H2S. Kebetulan arah angin pada saat kejadian mengarah ke barat. Sehingga penduduk yang berada di sepanjang aliran lembah dan tanaman terkena dampaknya," kata Peneliti PVMBG Sofyan Primulyana.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi memastikan dua perkampungan di kaki Gunung Ijen yang terpapar gas beracun dari Kawah Ijen kini sudah aman untuk dihuni.

Namun, untuk puncak Kawah Ijen masih cukup berbahaya karena masih ada gempa yang mengindikasikan jika aktifitas Gunung Api Ijen masih tinggi. Kawah Ijen dan areal lembah di bawahnya masih berbahaya, baik untuk aktivitas pendakian wisata maupun penambangan belerang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya