Liputan6.com, Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur meminta pemerintah pusat segera membuka jalur Puncak yang ditutup akibat longsor di Puncak Pass, Cianjur. Desakan ini terus bergulir mengingat penutupan jalur dipastikan akan mematikan ekonomi warga Cianjur.
"Kami akan terus mendorong agar jalur Puncak kembali dibuka," kata Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman ditemui di lokasi longsor, Kamis (29 Maret 2018).
Jalur Puncak ditutup setelah terjadi longsor di titik Puncak Pass, Rabu (28 Maret 2018) malam. Peristiwa itu merupakan longsor yang kedua kalinya terjadi di lokasi tersebut.
Advertisement
Berkaca dari penutupan jalur Puncak sebelumnya, perekonomian di kawasan Cipanas lumpuh. Usaha penginapan, perdagangan hingga wisata sepi karena tidak ada satupun wisatawan yang berkunjung daerah tersebut.
"Hotel, toko, pasar, dan lokasi wisata sepi, malah ada yang memilih tutup dan baru buka setelah jalur kembali normal," kata dia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah merencanakan perbaikan titik longsor. Ada dua tahapan yang dipersiapkan, jangka panjang dan pendek.
Detik-detik Longsor
Saat longsor, seluruh aparat dan warga yang ada di lokasi sempat menyaksikan bencana alam tersebut. Mereka sempat panik.
Terlebih, sebelum kejadian, mereka sempat mendengar suara gemuruh disertai suara pecahan kaca dari beberapa bangunan hotel tersebut.
"Setelah terdengar suara pecahan kaca, baru longsor besar," ungkap Siti Romlah, saksi mata.
Hingga Kamis siang, belum ada penanganan dari dinas terkait. Material berupa tanah dan bangunan turap yang hancur masih dibiarkan teronggok di lokasi. Hanya baru dipasang terpal di sepanjang bibir longsoran untuk meminimalkan longsor susulan.
Akibat kejadian ini, jalur menuju Cianjur maupun sebaliknya ditutup. Penutupan dilakukan di Gunung Mas, Kabupaten Bogor dan Ciloto, Kabupaten Cianjur.
Kendaraan roda empat dari arah Cianjur menuju Jakarta maupun sebaliknya dialihkan ke jalur Jonggol maupun Sukabumi. Sementara kendaraan roda dua masih bisa melintas jalur tersebut.
Advertisement