Usai SBY, Wiranto Berencana Bertemu Zulkifli Hasan dan Prabowo

Wiranto tak menampik dirinya juga berniat untuk bertemu dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Apr 2018, 17:46 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 17:46 WIB
Jusuf Kalla hingga Fadli Zon Hadiri Pengucapan Sumpah Ketua MK
Menko Polhukam Wiranto menghadiri acara pengucapan sumpah jabatan Ketua dan Wakil Ketua MK Anwar Usman dan Aswanto, Jakarta, Senin (2/4). Sejumlah pejabat negara menghadiri acara pengucapan sumpah Ketua dan Wakil Ketua MK. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto berencana melanjutkan rencananya bertemu sejumlah pemimpin partai politik. Menurutnya, komunikasi politik merupakan suatu hal yang penting.

"Saya hanya datang saja ke tokoh politik, tokoh nasional yang saya anggap penting. Kenapa? Komunikasi politik itu perlu. Baik kepada tokoh-tokoh politik maupun pejabat yang mengelola masalah politik dengan aktor-aktor politik penting," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Sebelumnya, Wiranto telah bertemu dengan Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Wiranto juga mengungkapkan, pada minggu ini, ia berencana bertemu Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Namun, rencana itu dibatalkan karena harus pergi tugas ke Rusia.

"Dengan Pak Zulkifli dijanjikan minggu ini, tetapi saya ke Rusia. Enggak bisa juga," ungkap Wiranto.

Dia pun meminta, jangan memusingkan soal ini. Selain itu, Wiranto tak menampik dirinya juga berniat untuk bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Namun, itu tergantung dari yang bersangkutan.

"Ya, iya pasti. Ya nanti tanya Pak Prabowo kapan. Kalau rencana pasti ada, karena dari awal saya katakan akan datangi. Tokoh-tokoh politik. Jadi itu bukan safari, itu kewajiban. Dari pejabat Menko Polhukam. Jangan ada kecurigaan macam-macam. Yang curiga itu kan kalian ini," jelasnya.

Dia menegaskan, secara umum kunjungan itu mengoordinasikan agar kegiatan politik nasional, terutama pilkada serentak, pileg, dan pilpres itu berjalan apa adanya.

"Dalam arti, ada keluasan masyarakat untuk melaksanakan hak pilihnya dengan aman, dengan jujur, dengan tidak diintimidasi dengan berbagai macam trik. Enggak ada money politics, enggak ada tekanan-tekanan, enggak ada paksaan, kan begitu," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya