Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah mengatakan, pihaknya masih terlibat dalam Operasi Tinombala untuk mengejar tujuh anggota terduga teroris pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso.
"Kita kerja sama di situ, bersama-sama mengatur tugas, mana yang tugasnya lebih ke kepolisian, mana tugasnya kepada TNI. Diatur di situ dan kita bekerja sama yang kuat," kata Sabrar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Menurut Sabrar, lingkup kekuasaan anak buah Santoso semakin sempit. Walau begitu, kewaspadaan TNI-Polri dalam mengamankan wilayah tidak boleh lengah.
Advertisement
"Jadi artinya, kita menjaga supaya tidak berkembang lagi, maka dilakukan operasi teritorial, pendekatan humanis," jelas dia.
Mantan Kapuspen TNI AD ini menjelaskan, anggota militer untuk operasi lanjutan ini sudah dikurangi jumlahnya. Hal ini karena adanya penyesuaian medan di lapangan.
"Artinya masih dibutuhkan kekuatan yang lama untuk meneruskam sisa kemarin, sambil nanti menunggu berikutnya ditata kembali," tutur dia.
Sabrar mengaku belum mengetahui sampai kapan pelibatan TNI dalam Operasi Tinombala memburu sisa anak buah Santoso. Pihaknya hanya mengetahui bahwa masih ada anggota kelompok MIT yang bergerak dan bisa memiliki pengaruh ke dunia luar lewat info di internet.
"Soal waktu nanti kita bicara lebih jauh lagi. Ini masih ada yang bergerak," pungkas Sabrar.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jumlah Kurang dari 10
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan operasi memburu teroris di Poso, Sulawesi Tengah, masih terus berlanjut. Sebab, kata dia, teroris di daerah tersebut masih ada, meski pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah telah tewas lewat Operasi Tinombala.
"Operasi penanganan terorisme masih kita lakukan di Poso, Operasi Tinombala, karena masih ada kurang dari 10 orang lagi yang masih melakukan aksi di sana. Dan ini operasi belum kita cabut," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 14 Maret 2018.
Meski masih ada teroris di Poso, dia mengatakan personel dalam Operasi Tinombala telah dikurangi jumlahnya. Pengurangan itu disesuaikan jumlah teroris yang masih beraksi.
"Anggotanya kita kurangi, sesuai jumlah sasaran atau pelaku yang ada di sana," ungkapnya.
Advertisement