Fokus, Jakarta - Upacara memperingati 20 tahun tragedi Trisakti, dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, dan pimpinan universitas serta keluarga empat mahasiswa yang tewas dalam peristiwa 12 Mei 1998. Upacara dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Trisakti Ali Gufron Mukti.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Minggu (13/5/2018), acara dilanjutkan dengan napak tilas dan tabur bunga di lokasi tertembaknya empat mahasiswa di area kampus. Keluarga mahasiswa pahlawan reformasi tak kuasa menahan tangis saat meletakkan karangan bunga, persis ditempat sang mahasiswa tewas tertembak aparat.
Baca Juga
Pihak kampus berharap ada penuntasan kasus penembakan empat mahasiswanya pada era reformasi. Padahal, sudah ada rekomendasi dari Komnas HAM bahwa telah terjadi pelanggaran HAM pada pristiwa 12 Mei 1998. Pihak kampus berencana mengajukan empat mahasiswa korban penembakan sebagai pahlawan nasional.
Advertisement
"Penuntasan itu tentang nilai-nilai yang ada di dalam tragedi ini, bagaimana seorang mahasiswa mengorbankan nyawanya untuk reformasi, itu yang harus di hargai," terang Guru Besar Universitas Trisakti Dadan Umar Daihani.
Hal yang sama disampaikan orangtua dan keluarga mahasiswa yang gugur. Mereka berharap ada penuntasan kasus ini agar masyarakat tahu persis apa yang terjadi saat itu.
"Kasus ini saya berharap bisa dituntaskan dan anak saya bisa diakui bahwa perjuangannya itu memperjuangkan kebenaran," kata Ibu Hery Hartanto Lasmiyati.