Bubur Samin, Kuliner Bersejarah Kalimantan di Solo

Masjid tua ini memasak dan membagikan bubur samin, bubur khas Kalimantan kepada warga yang berpuasa secara gratis.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 19 Mei 2018, 08:07 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2018, 08:07 WIB

Liputan6.com, Solo - Hampir setiap hari, selama Ramadan pengurus Masjid Darussalam di Kampung Jayengan Solo, Jawa Tengah sibuk membuat bubur samin, yang merupakan bubur khas Kalimantan.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (19/5/2018), tidak kurang dari 50 kilogram bubur, diolah setiap hari untuk konsumsi sebanyak seribu orang. Proses memasak dimulai sekitar jam 10 pagi hingga jamĀ 15.00.

Selain beras, komposisi bubur khas Ramadan ini berupa santan, aneka sayur, rempah-rempah, susu, serta daging sapi.

Ratusan warga dari berbagai wilayah di Solo dan sekitarnya memadati halaman belakang masjid. Setelah didoakan bresama Takmir Masjid, bubur samin yang sudah matang dibagikan kepada warga. Ratusan warga rela antre demi mendapatkan bubur samin untuk berbuka puasa.

Tradisi membagi bubur samin kepada warga sekitar masjid sudah dilakukan sejak 1930. Awalnya hanya untuk para pendatang asal Banjarmasin yang merantau di Kota Solo, tapi lambat laun bubur dibagikan untuk siapa saja yang datang ke masjid untuk berbuka puasa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya