Aktivitas Merapi Meningkat, Pengungsi Mulai Terserang Penyakit

Pengungsi korban letusan Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta mulai terserang penyakit seperti ISPA, diare, hingga sakit mata.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 27 Mei 2018, 13:26 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2018, 13:26 WIB

Fokus, Yogyakarta - Meningkatnya aktivitas Gunung Merapi mengakibatkan ratusan warga Desa Glagaharjo, Sleman, Yogyakarta, memilih bertahan hidup di posko pengungsian. Akibatnya, pengungsi yang sebagian besar berusia lanjut mulai terserang penyakit.  

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Minggu (27/5/2018), kondisi Gunung Merapi saat ini lebih tenang dibanding lima hari sebelumnya. Bahkan dua hari terakhir tidak terjadi letusan dan aktivitas kegempaan.  

Namun kondisi ini membuat warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi takut. Mereka memilih tetap tinggal di posko pengungsian.  

Tiga hari bertahan di pengungsian, warga yang sebagian besar berusia lanjut mulai jenuh dan terserang penyakit seperti infeksi saluran napas atas (ISPA), diare, hingga sakit mata.  

Saat ini jumlah warga yang memilih tinggal di pengungsian mencapai ratusan jiwa. Padahal Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta belum merekomendasikan warga untuk mengungsi. Mereka mengaku terpaksa mengungsi karena takut aktivitas Gunung Merapi mengingkat. Terlebih, tempat tinggal warga hanya berjarak 5 kilometer dari puncak gunung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya