Menhub Sebut Penyebab KM Lestari Tenggelam karena Kelebihan Muatan

Menteri Perhubungan meminta kepala syahbandar serta petugas terkait bertanggung jawab.

oleh Sunariyah diperbarui 05 Jul 2018, 02:46 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 02:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Rabu pagi, 5 Juli 2018, tim gabungan di bawah komando Basarnas Sulsel terus mencari korban KM Lestari Maju yang tenggelam di Kampung Pabadilang, Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (6/7/2018), Rabu sore, Tim SAR menemukan satu jenazah penumpang KM Lestari Maju. Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD KH Hayyung untuk proses indentifikasi. Rabu malam, Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel bekerja sama dengan pihak RSUD KH Hayyung, berhasil mengidentivikasi jenazah tersebut.

Korban bernama Jaenabong (50 tahun) langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk di semayamkan di rumah duka di Desa Kayu Bau, Kecamatan Bonto Matene, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Jenazah Jaenabong merupakan jenazah ke 35 yang berhasil ditemukan dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Sementara itu, usai mendatangi lokasi tenggelamnya KM Lestari Maju dan mengunjungi para korban, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, penyebab kecelakaan karena kapal kelebihan muatan. Menteri Perhubungan juga meminta kepala syahbandar serta petugas terkait untuk bertanggung jawab.

"Memang ada indikasi jumlah penumpang melebihi dari manifest. Jumlah manifest itu ada 139 dan kelebihinnya berapa,  saya masih menunggu data dari lapangan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Insiden tenggelamnya Kapal Motor Lestari Maju terjadi di Perairan Selayar sekitar pukul 13.40 WITA, Selasa, 2 Juli 2018. Sesuai manifes, kapal mengangkut 139 penumpang dan memuat 14 unit motor roda dua, 16 unit kendaraan roda empat, dan truk serta uang milik BPD Selayar senilai Rp 30 miliar. (Rio Audhitama Sihombing)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya