Pipa Gas Bocor di Perairan Banten, PLN Rugi Rp 7 Miliar per Hari

Kebocoran pipa gas di perairan Banten membuat satu turbin pembangkit listrik tak beroperasi.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 10 Jul 2018, 18:06 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 18:06 WIB
Pipa gas bocor
GM PLTUG Cilegon Irwan Edi Syahputra Lubis saat ditemui di kantornya. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Pipa gas di Perairan Bojonegara, Serang, mengalami kebocoran. Kondisi ini berimbas dihentikannya pasokan aliran gas ke salah satu unit turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) untuk menghentikan kebocoran gas ke laut.

Atas kebocoran pipa gas ini, PLTGU Cilegon mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 7 miliar per harinya. Ini lantaran tidak berproduksinya satu turbin pembangkit listrik mereka.

"Hitungan per hari. Kerugian kita 350 juta perangkat jam. Sekitar Rp 7 miliar lebih," kata General Manager (GM) PLTUG Cilegon, Irwan Edi Syahputra Lubis, saat ditemui dikantornya, Selasa (10/7/2018).

Turbin listrik yang mati itu menghasilkan total 350 Mega Watt (MW). Di mana, 240 MW dihasilkan dari turbin utama dan 110 MW dihasilkan dari stim turbin.

Meski begitu, Irwan menjamin pasokan listrik untuk wilayah Jawa-Bali-Madura, terutama kawasan Banten Utara, Banten Barat dan Banten Selatan, dapat tetap terlayani.

"Tentunya pasokan berkurang. Alhamdulillah tidak ada pemadaman. Karena di jalur kita ada tiga sumber, PLTGU Cilegon, PLTU labuan dan IBT (interbus transformator)," terang Irwan.

Pasokan listrik dari ketiganya, dapat terus mengaliri listrik ke konsumen tegangan tinggi dan rendah selagi kebocoran pipa gas belum teratasi. Dan juga selama tidak dalam masa perawatan.

"Batas maksimalnya enggak ada. Jadi selama seluruh sumber ini tidak terjadi pemeliharaan atau gangguan stok, jadi tidak akan ada masalah," jelas Irwan.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya