Gempa Lombok, 3 Saf Jemaah Salat Isya Masih Terperangkap di Masjid

Saat ini, evakuasi korban Gempa Lombok di Masjid di Kecamatan Tanjung itu dilakukan secara manual.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Agu 2018, 14:53 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 14:53 WIB
Hoax Tentang Letusan Gunung Agung, Ini Penjelasan BNPB
Sutopo Purwo Nugroho memberikan penjelasan di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (25/9). Sutopo juga mengimbau kepada masyarakat agar bencana seperti ini tidak dijadikan bahan bercanda ataupun permainan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengatakan ada korban gempa Lombok yang masih terjebak di sebuah masjid di Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara.

Ia mengatakan, para korban tengah menjalankan salat Isya saat gempa terjadi. Namun, BNPB belum bisa menaksir jumlah korban yang terjebak.

"Informasi didapat, estimasi sampai tiga saf (baris) jemaah masih belum dapat dievakuasi karena keterbatasan alat berat. Kami belum tahu jumlah pasti berapa jiwa dan apa ada korban luka atau meninggal, belum kami ketahui datanya," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Menurut informasi, atap bangunan masjid roboh akibat guncangan gempa 7 SR yang terjadi sekitar pukul 18.45 WIB. BNPB memperkirakan sebagian korban tewas.

"Diperkirankan banyak korban meninggal dunia dan belum bisa dievakuasi karena tidak ada alat berat," jelas Sutopo.

Saat ini evakuasi korban gempa dilakukan oleh Tim SAR gabungan masih dilakukan secara manual. Alat berat masih berusaha didatangkan ke lokasi, mengingat sulitnya akses yang masih menjadi kendala.

"Jadi Timsar gabungan pake cara manual, reruntuhannya tembok-tembok beton," ucap Sutopo menyudahi.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya