Soal Motif Politik Pelemparan Bom Molotov ke Rumah Kapitra, Ini Kata Polisi

Kapitra Ampera menduga pelemparana bom molotov terkait keputusan politiknya bergabung dengan PDIP.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2018, 13:43 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 13:43 WIB
Mantan anggota GNPF Kapitra Ampera (Merdeka.com/Ronald)
Mantan anggota GNPF Kapitra Ampera (Merdeka.com/Ronald)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon lembaga legislatif PDIP Kapitra Ampera menduga ada motif politik di balik pelemparan bom molotov ke rumahnya. Pihak kepolisian enggan berandai-andai terkait kemungkinan itu.

"Kalau saya tidak berani komentar itu (unsur politik). Kalau itu diserahkan kepada Beliau (Kapitra Ampera) analisisnya. Sementara memang dari pemeriksaan saksi, mungkin orang tidak suka saja," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar di Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Menurut dia, motif pelaku baru bisa diketahui apabila sudah ditangkap. Indra mengatakan, saat ini pihaknya masih memeriksa saksi-saksi dan juga mengumpulkan bukti-bukti yang cukup.

"Masih lidik, masih didalami yang ada di lapangan, saksi-saksi. Sekarang lagi bekerja," ujarnya.

Menurut Indra, ada sebuah rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku. Saat ini rekaman tersebut tengah diperiksa tim Labfor.

Kapitra menduga pelemparan molotov terkait keputusan politiknya belakangan ini. Ia bergabung dengan PDIP sebagai bakal calon anggota legislatif.

Sebelumnya, Kapitra merupakan salah satu tokoh gerakan 212, yang meminta pengusutan kasus hukum terhadap Mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

Reporter: Ronald 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya