Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengaku terkejut atas pengungkapan praktik prostitusi anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Sebab, pengungkapan ini bukanlah yang pertama kali.
"Kalau enggak salah Polres Jakarta Selatan sudah dua kali. Di Polda Metro Jaya sudah membongkar tiga kasus di sana," kata Ade di Polda Metro Jaya, Rabu (8/8/2018).
Selain itu, mantan Kapolres Karawang ini mengaku prihatin atas pergaulan remaja zaman sekarang.
Advertisement
"Ini lebih memprihatinkan karena melibatkan PSK anak-anak dan juga pelanggan anak-anak," kata Ade.
Karena itu, dia berharap agar kerja sama antara Polri dengan manajemen apartemen maupun aparatur pemerintah harus ditingkatkan.
"Orangtua juga harus mengawasi. Kok tiba-tiba anak-anak bisa punya uang sendiri, padahal enggak jelas kerjanya apa. Padalah ini ada lima orang anak yang menjadi PSK di sana," pungkas dia.
Anak di Bawah Umur
Sebelumnya, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya kembali membongkar kasus prostitusi anak di bawah umur di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Alhasil, beberapa pelayan hawa nafsu di bawah umur diamankan kepolisian.
"Kami berhasil menangkap mucikari dan juga mengamankan beberapa wanita di bawah umur," kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/8/2018).
Ia mengatakan, praktik perdagangan anak di bawah umur itu terungkap berkat aktifnya masyarakat yang tinggal di sekitar apartemen tersebut memberikan laporan.
"Dari hasil pemeriksaan, mereka (pekerja seks komersil) rata-rata diberikan kepada pria yang menginginkan, dengan imbalan sejumlah uang. Dari uang yag diberikan oleh beberapa pria tersebut, muncikari mendapatkan uang," ujarnya.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement