Sutiyono Terharu Bisa Jadi Pembawa Obor Asian Games 2018 di Bandar Lampung

Atlet veteran Sutiyono akan jadi salah satu pembawa obor Asian Games 2018 dalam Kirab Obor Asian Games 2018 di Bandar Lampung.

oleh Cahyu diperbarui 07 Agu 2018, 17:46 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 17:46 WIB
Sutiono, Pawai Obor Asian Games 2018
Atlet veteran Sutiono akan jadi salah satu pembawa obor Asian Games 2018 dalam Kirab Obor Asian Games 2018 di Bandar Lampung. (Bola.com/Reza Bachtiar)

Liputan6.com, Bandar Lampung Seorang atlet veteran akan terlibat dalam Kirab Obor Asian Games 2018 dan membawa api obor di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Rabu (8/8/2018). Ia adalah mantan atlet balap sepeda, Sutiyono.

Ia akan melewati rute sejauh 750 meter, mulai dari Jalan Sriwijaya hingga Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Lampung. Itu adalah cek poin 10 dari rangkaian Kirab Obor Asian Games 2018 di Kota Bandar Lampung. 

Sutiyono merupakan atlet veteran Tanah Air yang bekerja sama dengan Grab dalam kampanye #KemenanganItuDekat. Grab berharap, kehadiran Sutiyono bisa menjadi inspirasi, mengobarkan beragam nilai sportivitas, dan fair play untuk atlet Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018.

Sutiyono sendiri merasa begitu bahagia dapat menjadi bagian dalam perhelatan akbar tersebut. 

"Saya merasa bangga. Dari sekian banyak olahragawan atau mantan olahragawan, saya dipercaya kembali membawa obor," ujarnya, seperti dikutip bola.com (7/8/2018). 

Terkait persiapan membawa obor Asian Games 2018, Sutiyono mengaku tidak ada persiapan khusus. Dia juga tidak merasa terbebani sama sekali.

"Tidak ada beban, biasa bisa santai. Beda kalau mau ikut lomba pasti ada beban untuk menjadi juara. Kalau sekarang rasanya senang, terutama bisa dipercaya membawa obor," ucap Sutiyono.

Dirinya semakin senang karena Kota Bandar Lampung menjadi tempat ia bisa membawa api obor. Pasalnya, Sutiyono punya kenangan khusus dengan Kota Bandar Lampung. Hal ini terkait persiapan dirinya ketika akan ikut di Asian Games 1978. Kala itu, Sutiyono bersama tim balap sepeda Indonesia melakukan persiapan selama satu tahun di kota ini.

"Jadi senang bisa mengingat masa lalu. Dulu waktu 1977, Kota Bandar Lampung tidak seramai ini dan masih sepi. Saya jalan itu dulu jarang ada kendaraan. Banyak kenangan manis di sini," kata dia.

 

 

(ADV) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya