Liputan6.com, Jakarta Grab angkat bicara mengenai keluhan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) terkait pencairan Bonus Hari Raya (BHR) yang dianggap terlalu kecil. Sebelumnya, Grab telah menyalurkan BHR kepada hampir setengah juta Mitra Pengemudi yang memenuhi kriteria pada 24 Maret 2025.
Chief of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Munusamy, menjelaskan untuk nominal pencairan BHR, Grab mengacu kepada imbauan Presiden (pada 10 Maret 2025 di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Anthony Tan, Group CEO & Co-Founder Grab), dimana BHR diberikan atas dasar keaktifan kerja Mitra Pengemudi.
Baca Juga
"Penyaluran BHR dilakukan berdasarkan mekanisme yang telah ditetapkan Grab, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, selain tingkat keaktifan juga sangat bergantung pada kemampuan finansial perusahaan," kata Tirza dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).
Advertisement
Oleh karena itu, Mitra Pengemudi yang belum menerima BHR hingga saat ini, berarti tidak memenuhi kriteria sesuai skema yang berlaku, misalnya karena kurang aktif atau tidak mencapai tingkat keterlibatan yang ditentukan.
Tingkatan dan Nominal BHR untuk Mitra Roda 4 dan Mitra Roda 2 Grab
Tirza menjelaskan, bahwa Grab membagi penerima BHR menjadi 4 tingkatan. Tingkatan pertama, dimana ini yang sesuai dengan arahan Presiden yaitu, berdasarkan keaktifan kerja atau Mitra Aktif yang berkinerja baik, diperuntukkan untuk Mitra Jawara dengan mempertimbangkan konsistensi selama 12 bulan terakhir.
"Untuk Mitra Jawara Teladan paling aktif mendapatkan nominal BHR tertinggi yaitu Rp1.600.000 untuk Mitra Roda 4 serta Rp850.000 untuk Mitra Roda 2,” jelas
Tingkatan Kedua
Sementara, untuk tingkatan kedua (Mitra Ksatria), ketiga (Mitra Pejuang), dan keempat (Anggota). Pembagian tingkatan ini murni inisiatif Grab dalam semangat berbagi menyambut Hari Idulfitri.
"Kami memahami berbagai pandangan yang muncul, namun Grab telah berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan, dengan tetap menjaga keberlanjutan ekosistem Grab di Indonesia kedepannya," ujarnya.
"Oleh karena itu, lebih dari sekadar nominalnya, kami harap BHR dapatdilihat sebagai bentuk dukungan untuk Mitra di momen penting seperti Hari Idulfitri," Tirza.
Advertisement
BHR Berbeda dengan THR
Grab menegaskan bahwa THR berbeda dengan BHR. Karena BHR bukan merupakan manfaat rutin tahunan yang seharusnya diterima oleh pekerja sektor ekonomi informal, melainkan langkah ekstra dan bentuk apresiasi tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada Mitra Pengemudi.
Namun, Grab memastikan bahwa bonus kinerja yang diberikan dapat tepat sasaran dan mendukung Mitra Pengemudi yang telah berkontribusi secara aktif dalam ekosistem Grab.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen Grab untuk menjaga kualitas layanan bagi pengguna serta menciptakan ekosistem yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh Mitra Pengemudi.
"Akan tetapi, jika BHR dituntut harus diberikan kepada semua Mitra Pengemudi terdaftar, Grab menyatakan tidak mampu memenuhinya,” ujar Tirza.
