Liputan6.com, Jakarta - Pascagempa 7,0 SR mengguncang Lombok, NTB, Minggu malam, 5 Agustus 2018.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 451 kali gempa bumi susulan hingga Jumat (10/8/2018) pukul 08.00 Wita. 20 kali gempa di antaranya dirasakan sangat kuat oleh masyarakat.
Sebelumnya gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter kembali mengguncang Provinsi NTB, Kamis, 9 Agustus kemarin, pukul 12.25 WIB.
Advertisement
Berdasarkan informasi dari Humas BMKG yang diterima di Jakarta kemarin, episenter gempa bumi berada di 8.36 Lintang Selatan(LS) dan 116.22 Bujur Timur (BT)dengan kedalaman 12 kilometer. Tepatnya 6 kilometer barat laut Lombok Utara, 27 kilometer timur laut Mataram, dan 33 kilometer barat laut Lombok Tengah NTB.
BMKG menyebutkan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa Bumi Lombok Siklus Patahan Flores
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan dengan skala kecil akan terus terjadi hingga empat minggu ke depan di wilayah Lombok.
"Tiga hingga empat minggu ke depan gempa kecil masih akan terjadi. Kita harus menerimanya, ini proses alam," kata Dwikorita.
Kekuatan maksimal gempa susulan menurutnya berada pada kisaran 5,0 SR dan tidak berpotensi menimbulkan kerusakan. Namun, dia mengingatkan warga yang rumahnya rusak akibat gempa besar, pada Minggu pagi, 5 Agustus 2018, untuk tetap waspada.
Seluruh warga juga diingatkan untuk siap menghadapi risiko itu. Karena Pulau Lombok berdekatan dengan Sesar Flores yang membentang dari Bali hingga utara Laut Flores.
"Gempa di Lombok kali ini adalah siklus 200 tahunan dari patahan Flores. Energi terkuat telah selesai," ujar Dwikorita.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Advertisement