Angkasa Pura I dan TNI AU Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama di Bali

Angkasa Pura I dan TNI Angkatan Udara tandatangani kesepakatan dan perjanjian kerja sama.

oleh Cahyu diperbarui 13 Agu 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2018, 17:00 WIB
Angkasa Pura I dan TNI AU
Angkasa Pura I dan TNI Angkatan Udara tandatangani kesepakatan dan perjanjian kerja sama.

Liputan6.com, Bali PT Angkasa Pura I (Persero) dan TNI Angkatan Udara Republik Indonesia melaksanakan Penandatanganan Kesepakatan Bersama mengenai Pendayagunaan Aset Tetap Perusahaan untuk Pembangunan Relokasi Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai serta Penandatanganan Perjanjian mengenai Penggunaan Bersama Pangkalan TNI Angkatan Udara Pattimura Ambon Sebagai Bandar Udara. Pendatanganan kesepakatan dan perjanjian kerja sama dilaksanakan oleh Direktur Sumber Daya Manusia & Umum PT Angkasa Pura I (Persero), Adi Nugroho, dan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara III, Tamsil Gustari Malik, di Ruang Rapat Novotel Bali Ngurah Rai Airport, Jumat (10/8/2018).

“Penandatangan kesepakatan bersama antara Angkasa Pura I dan TNI AU merupakan salah satu bentuk sinergi antar instansi yang dilandasi oleh semangat untuk meningkatkan sarana & prasarana di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali guna mendukung penyelenggaraan World Bank Group Annual Meeting 2018 yang dilaksanakan pada Oktober mendatang,” ujar Adi Nugroho.

Melalui penandatanganan kesepakatan bersama tersebut Angkasa Pura I akan membangun Base Ops dan Safe House Lanud I Gusti Ngurah Rai sebagai pengganti base ops dan safe house yang terkena proyek pembangunan peningkatan kapasitas apron di sisi timur apron Bandara I Gusti Ngurah Rai. Adapun masa berlaku kesepakatan bersama ini adalah dua tahun sejak ditandatangani.

Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga telah mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut World Bank Group Annual Meeting 2018. Beberapa persiapan tersebut diantaranya menambah jam operasi menjadi 24 jam, peningkatan kapasitas runway menjadi 33 penerbangan per jam, penambahan Rapid Exit Taxiway dari tiga menjadi empat, penambahan parking stand menjadi 63 parking stand, perluasan counter check in internasional mejadi 126 unit dengan luas 4.420 meter persegi, sertamelakukan peningkatan kapasitas parkir kendaraan roda empat dari 600 unit menjadi 1.615 unit.

Melalui pengembangan tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan mampu menambah kapasitas penumpang menjadi 22.650 penumpang per hari. Dengan begitu, Bali siap menyambut 17.000 delegasi dan 23 kepala negara di IMF World Bank Annual Meeting 2018.

Selain itu, penandatanganan perjanjian antara Angkasa Pura I dan TNI Angkatan Udara juga meliputi operasional penggunaan bersama Pangkalan TNI AU Patimura sebagai Bandar Udara dan Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN). Adapun ruang lingkup perjanjian yang meliputi kegiatan operasional adalah Daerah Lingkungan Kerja, Rencana Induk Bandar Udara, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan, dan Penetapan Jam Operasional Bandar Udara.

Sementara itu, ruang lingkup yang meliputi kegiatan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) adalah status tanah, jangka waktu, aset bekas bandar udara, kontribusi tetap, dan profit sharing.

“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi–tingginya kepada TNI Angkatan Udara atas penandatanganan kesepakatan dan perjanjian kerja sama ini. Semoga kerja sama ini dapat benar–benar bermanfaat bagi semua pihak  serta mampu mengoptimalisasi aset-aset yang ada di dua bandara yang kami kelola ini,” ucap Adi.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya