Sensasi Kulineran Khas Tanah Borneo di Festival Kuliner Serpong

Festival Kuliner Serpong (FKS) yang mengusung kuliner khas tanah Kalimantan sebagai tema tahun ini.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 30 Agu 2018, 20:31 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2018, 20:31 WIB
Suasana Festival Kuliner Serpong ketika sore hari yang ramai pengunjung, Kamis (30/8/2018).
Festival Kuliner Serpong (FKS) yang mengusung kuliner khas tanah Kalimantan sebagai tema tahun ini.

Liputan6.com, Tangerang - Pernah dengar atau bahkan merasakan menu kuliner asal Kalimantan? Sebut saja Bubur lkan Aweng, Sate Kuah Pontianak, Bubur Pedas Sambas, Rujak Idola Singkawang atau Sate Sotong Pangkong.

Mendengar aneka namanya mungkin sebagian orang sudah pernah merasakannya, atau mungkin ada yang belum pernah mencicipi sama sekali. Nah, akhir pekan nanti tidak perlu jauh-jauh terbang ke Kalimantan untuk mencicipi berbagai macam kuliner khas tanah Borneo itu.

Sebab, di kawasan parker Summarecon Mal Serpong, Kabupaten Tangerang, terdapat Festival Kuliner Serpong (FKS) yang mengusung kuliner khas tanah Kalimantan sebagai tema tahun ini. ‘Pesona Borneo’, sesuai namanya, both kuliner mayoritas menawarkan cita rasa Kalimantan.

Jadi jangan heran, bila beberapa both akan memamerkan kekhasan makanan yang dijual. Misalnya saja di both ‘Sotong Pangkong dan Jagung Bakar’. Sotong kering berukuran besar dipajang sebagai dekorasi dagangan.

Atau menu sate Pontianak yang tak segan memajang berbagai macam aneka daging di etalasenya. "Saya pernah ke Pontianak, nah ini seperti menggamarkan kita jajan di pasar tradisional di sana," ujar Anton Kharisma, salah satu pengunjung festival kuliner serpong, Kamis (30/8/2018).

Menurutnya, cara berdagang makanan orang Kalimantan memang tidak jauh beda dengan yang dijajakan di festival kuliner tersebut. Apa yang dijual, itu yang dipajang. Bahkan cara memajangnya cenderung ekstrim, justru hal tersebut dilakukan untuk memancing pelanggan datang.

"Unik memang, tapi itu ciri khas cara dagang mereka," ujar Anton.

Menurut Anton, tanah Kalimantan yang cenderung peranakan pecinaan itu ternyata mempengaruhi cita rasa kuliner yang disajikan. Maka tidak heran, bila pengunjung kali ini didominasi juga oleh peranakan asal tanah Borneo itu.

"Saya asal Singkawang, paling khas itu rujak dan bubur ikannya. Makanya pas banget nih, kangen kampung, terus ada menu kuliner khas daerah kelahiran saya. Cukup mengobati rasa kangen," kata Liani, salah satu pengunjung asal Jakarta Barat.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menu Khas Nusantara

Suasana Festival Kuliner Serpong ketika sore hari yang ramai pengunjung, Kamis (30/8/2018).
Festival Kuliner Serpong (FKS) yang mengusung kuliner khas tanah Kalimantan sebagai tema tahun ini.

Meski beberapa cita rasa menurutnya berbeda dengan daerah asalnya, tapi kehadiran berbagai menu khas Kalimantan ini sangat mengobati rasa kangennya akan kampung halaman. "Ya enggak bisa sama seratus persen rasanya dengan yang asli dari sana, tapi secra garis besar sangat menggambarkan suasana suatu kota di sana," tuturnya.

Tidak hanya menu kuliner khas Kalimantan yang disajikan di festival kuliner tahun ini, berbagai menu khas nusantara lainnya juga dihadirkan. Seperti sop durian, Batagor Riri khas Bandung, gorengan cempedak, nasi goreng kambing, dan berbagai menu jajanan lainnya.

Menurut Center Director SMS Willy Effendy, ada seratus tenant kuliner yang menjajakan menunya. "Mulai dari ikon-ikon Kalimantan, sampai menu kuliner nusantara lainnya. Semua kita hadirkan untuk memuaskan lidah penggila kuliner," ujarnya.

Tidak hanya lidah yang dimanjakan, melainkan dekorasi festival juga dibuat semirip mungkin dengan daerah asalnya. Seperti adanya ukiran khas Suku Dayak disetiap bothnya. Lalu dekorasi panggung yang menyerupai Rumah Betang, Rumah Adat Suku Dayak dengan ukiran perpaduan warna hitam dan kuning.

hingga sapundu yaitu totem berbentuk orang yang kerap ditemukan di pelosok Kalimantan, berdiri kokoh di tengah area, tentunya dengan warna yang merefleksikan semangat suku utama puhu ini. Festival kuliner ini sendiri terlaksana hingga 16 September mendatang, dari pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya