Survei LSI: Jokowi Dapat Efek Positif dari Ajang Asian Games 2018

Tidak hanya Asian Games, penanganan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat juga membuat harum nama Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2018, 14:47 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2018, 14:47 WIB
[Bintang] Jokowi
Presiden Jokowi. (instagram/jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terhadap isu-isu yang berdampak pada kandidat calon presiden 2019. Salah satu hasilnya, usai perhelatan Asian Games 2018 masyarakat makin menyukai figur Jokowi. LSI memaparkan hampir 85,1% mengetahui adanya Asian Games dan mayoritas masyarakat suka.

"85,1% masyarakat mendengar dan mengetahui Asian Games, dan ini adalah angka yang tinggi. Mayoritas mutlak 96,5% suka terhadap Asian Games, 88,7% menyatakan sukses atau apresiasi penyelenggaraan Asian Games, jadi event Asian Games sangat populer," kata tim riset LSI Denny JA Ardian Sopa di kantor LSI, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).

Selain itu, tokoh yang dinilai paling berperan di balik suksesnya Asian Games adalah Joko Widodo atau Jokowi (44,3%). Kedua, Ketua Inasgoc Erick Tohir (20,0%) karena membuat Asian Games populer dan disukai publik.

Kemudian, Kapolri Jenderal Tito Karnavian (9,1%) yang memberikan rasa aman untuk ribuan atlet mancanegara dan warga selama berlangsungnya Asian Games. Ajang ini pun meningkatkan dukungan terhadap Jokowi yang akan maju di Pilpres 2019.

"34,4% lebih mendukung, lebih tidak mendukung hanya 2,1%, sama saja 41,8% dan tidak menjawab sebanyak 19,7%," jelas Ardian.

Tidak hanya Asian Games, penanganan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat juga membuat harum nama Jokowi. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia menyoroti bencana tersebut.

"84,8% masyarakat Indonesia mengetahui gempa Lombok, mengetahui kunjungan Jokowi ke Lombok 67,9%, disukainya kunjungan Jokowi ke lombok 94,5%," kata Ardian.

Selepas itu, sebanyak 48,4% masyarakat makin mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. 1,6% tidak mendukung. Sisanya 39% sama saja dan tidak menjawab.

"Kunjungan Jokowi ke lombok meningkatkan sentimen positif," ucap Ardian.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Nilai Tukar Dolar

Sementara, naiknya kurs dolar menurunkan dukungan terhadap Jokowi dan Ma'ruf Amin. Ardian mengatakan, 54,2% masyarakat menyatakan pernah mendengar dan mengetahui naiknya nilai dolar tersebut.

"Jadi setengah masyrakat mengetahui. Kemudian 84,3% masyarakat tidak menyukai naiknya nilai tukar dolar mencapai Rp 15 ribu. 83,3% khawatir dengan kondisi perekonomian memburuk jika dolar terus naik," papar dia.

Menurut responden, tokoh yang paling bertanggung jawab naiknya dolar adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani 39,2%, kemudian Jokowi 29% dan Menko Perekonomian Darmin Nasution 10.7%.

"Jadi tiga orang ini paling bertanggung jawab. Efeknya tidak mendukung Jokowi 20,9%, 14% mendukung dan 50% menyatakan sama saja," tegas Ardian.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang dengan wawancara tatap muka dan kuesioner. Margin of error 2.9%. Pengumpulan data dilakukan pada 14-22 September 2018.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya