Pesawat Komersil Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie Palu Ditutup Sampai 4 Oktober

Menurut Sutopo, bandara tersebut sementara difokuskan untuk pesawat pembawa logistik bagi korban gempa palu dan Donggala.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Sep 2018, 20:27 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2018, 20:27 WIB
Penumpang di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah
Penumpang di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah (Liputan6.com/ Dio Pratama)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, penerbangan pesawat komersil di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu masih belum dapat beroperasi.

"Sipil 4 Oktober baru bisa difungsikan," tutur Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).

Menurut Sutopo, bandara tersebut sementara difokuskan untuk pesawat pembawa logistik seperti Hercules milik TNI. Termasuk bantuan tenaga dari personel tim gabungan.

"Bantuan terus bedatangan. Baik dari Ormas, Pemda, masyarakat, dan pemerintah pusat. Total pasukan ribuan," jelas dia. 

Dia berharap tidak ada lagi gempa susulan dengan skala besar di Sulawesi Tengah. Sejauh ini, pengiriman logistik dan tenaga personel gabungan sangat terkendala akses masuk yang kerusakannya cukup parah.

"Kita tidak bisa prediksi apakah ada gempa lebih besar dari 7,4. Di Lombok juga kemarin gitu, sehabis gempa besar terus muncul gempa kecil, tiba-tiba gempa besar lagi. Tidak ada negara yang bisa memprediksi gempa," Sutopo menandaskan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Kabar Donggala?

Gempa dan Tsunami Melanda Palu
Warga mengevakuasi kantong jenazah berisi jasad korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9). Gelombang tsunami setinggi 1,5 meter yang menerjang Palu terjadi setelah gempa bumi mengguncang Palu dan Donggala. (AP Photo)

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga pukul 16.00 WIB terdata ada sebanyak 16 ribu lebih pengungsi korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.

Menurut Sutopo, ada 13 kecamatan di Donggala yang paling banyak menerima intensitas gempa6 sampai 7 MMI. Sementara di Palu ada tujuh kecamatan yang menerima guncangan dengan skala yang sama.

"Donggala masih belum mendapat informasi apa pun. Komunikasi masih lumpuh," jelas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya