Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, penerbangan pesawat komersil di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu masih belum dapat beroperasi.
"Sipil 4 Oktober baru bisa difungsikan," tutur Sutopo di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Menurut Sutopo, bandara tersebut sementara difokuskan untuk pesawat pembawa logistik seperti Hercules milik TNI. Termasuk bantuan tenaga dari personel tim gabungan.
Advertisement
"Bantuan terus bedatangan. Baik dari Ormas, Pemda, masyarakat, dan pemerintah pusat. Total pasukan ribuan," jelas dia.
Dia berharap tidak ada lagi gempa susulan dengan skala besar di Sulawesi Tengah. Sejauh ini, pengiriman logistik dan tenaga personel gabungan sangat terkendala akses masuk yang kerusakannya cukup parah.
"Kita tidak bisa prediksi apakah ada gempa lebih besar dari 7,4. Di Lombok juga kemarin gitu, sehabis gempa besar terus muncul gempa kecil, tiba-tiba gempa besar lagi. Tidak ada negara yang bisa memprediksi gempa," Sutopo menandaskan.
Apa Kabar Donggala?
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga pukul 16.00 WIB terdata ada sebanyak 16 ribu lebih pengungsi korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
Menurut Sutopo, ada 13 kecamatan di Donggala yang paling banyak menerima intensitas gempa6 sampai 7 MMI. Sementara di Palu ada tujuh kecamatan yang menerima guncangan dengan skala yang sama.
"Donggala masih belum mendapat informasi apa pun. Komunikasi masih lumpuh," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement