Basarnas Gunakan Search Cam Cari Keberadaan Korban Gempa di Hotel Roa-Roa

Kepala Humas SAR Jabar Joshua Banjarnahor mengatakan, search cam merupakan alat untuk mendeteksi keberadaan korban yang ada di balik runtuhan atau ruangan terbatas.

oleh Andrie Harianto diperbarui 01 Okt 2018, 10:47 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 10:47 WIB
Basarnas
Dua personel Basarnas di atas runtuhan Hotel Roa-Roa Palu menerjunkan search cam untuk mencari korban (dok. Basarnas)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Basarnas terus berupaya mengevakuasi korban yang terjebak di runtuhan Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah. Tim menggunakan kamera pencarian (search cam) guna mencari korban di balik runtuhan.

"Tim Basarnas berada di atas reruntuhan Hotel Roa Roa, yang kita ketahui, Hotel Roa-Roa memilik bangunan 7 lantai. Melakukan pencarian dengan peralatan search cam mendeteksi Korban yang masih hidup," berdasarkan keterangan tertulis Basarnas, Senin (1/10/2018).

Kepala Humas SAR Jabar Joshua Banjarnahor mengatakan, search cam merupakan alat untuk mendeteksi keberadaan korban yang ada di balik runtuhan atau ruangan terbatas.

Kamera tersebut bisa memanjang dan menelusuri keberadaan korban.

"Setelah mendapat tanda-tanda tim SAR bergerak membuka akses," kata Joshua.

Proses evakuasi para korban gempa Palu di Hotel Roa-Roa masih terus berlangsung. Basarnas memperkirakan ada puluhan orang yang tertimbun dalam bangunan tersebut.

"Evakuasi korban tertimbun gempa Palu di Hotel Roa-Roa Kota Palu terus dilakukan Tim SAR Gabungan dikoordinir Basarnas. Diperkiran terdapat 50 orang di bawah reruntuhan bangunan. Alat berat diperlukan untuk evakuasi," tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitternya yang dikutip Liputan6.com, Minggu 30 September 2018.

Saksikan video menarik berikut ini:


Miliki 80 Kamar

Hotel Roa-Roa terletak di Jalan Pattimura. Bangunan itu rata dengan tanah. Hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.

Selain itu, di pusat perbelanjaan terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan, juga ambruk. Diduga masih ada puluhan hingga seratusan orang yang terjebak dalam mal empat lantai yang dibangun tahun 2006 itu.

Menurut salah seorang pegawai mal yang ditemui, para korban gempa Palu yang terjebak di dalam mal yang ambruk sebagian itu belum dievakuasi.

Sementara di Rumah Sakit Budi Agung Palu di Jalan Maluku, terdapat 14 jenazah yang dibawa dari Mal Tatura. Sedangkan seratusan orang yang terluka seperti patah kaki dan luka-luka lainnya masih berada di halaman rumah sakit.

Sebagian ruang pasien belum ditangani secara medis karena belum ada dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya