Ini Cara Kerja BMKG Memberikan Peringatan Dini Tsunami

Petugas BMKG akan menganalisis parameter gempa yang dicocokkan dengan skenario model tsunami.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2018, 15:06 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 15:06 WIB
Aplikasi Info BMKG
Aplikasi Info BMKG. Dok: play.google.com

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah lembaga pertama yang mendapatkan informasi terkait bencana gempa bumi. Tahapan inilah yang dilalui BMKG dalam menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat.

Saat terjadi gempa bumi, alat yang bernama seismograf akan merespons dan mengirimkan data melalui satelit komunikasi ke BMKG Pusat. Data ini digunakan untuk mencari pusat, kekuatan, dan kedalaman gempa, juga untuk menentukan apakah gempa itu berpotensi tsunami.

Bila gempa dinyatakan berpotensi tsunami, petugas BMKG akan segera mengirimkan pesan peringatan dini pertama. Pesan itu diteruskan ke instansi terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri untuk ditindaklanjuti sesuai perannya masing-masing.

Pesan peringatan dini ada potensi tsunami juga akan disiarkan melalui televisi dan radio.

Petugas BMKG akan menganalisis parameter gempa yang dicocokkan dengan skenario model tsunami. Melalui model ini, petugas bisa memperkirakan waktu dan tempat terjadinya tsunami serta tinggi gelombang tsunami.

Usai mendapat informasi-informasi tersebut, petugas BMKG akan menyiapkan peringatan dini kedua dengan status ancaman masing-masing daerah. Melalui informasi data kelautan, BMKG bisa mengonfirmasi terjadinya tsunami dan memastikan daerah-daerah yang diterjang tsunami.

Setelah itu, BMKG akan menyiapkan peringatan dini ketiga dan memperbaharui informasi status ancaman. Jika sudah merasakan gempa, masyarakat harus segera menyelamatkan diri, dan tidak perlu ke pantai untuk mengecek air laut yang surut. Hal ini dikarenakan, tsunami bisa datang dalam waktu singkat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dilihat dari Alam

Tanda-tanda tsunami juga bisa dilihat dari alam dengan adanya goyangan gempa. Sistem peringatan dini hanya akan bermanfaat, bila masyarakat sigap dan cepat dalam melakukan evakuasi.

Namun, akan lebih baik bila masyarakat segera mengevakuasi diri bahkan sebelum peringatan resmi dikeluarkan. Sangat penting untuk mengikuti arahan petugas dan tidak kembali sebelum ada informasi resmi bahwa tsunami telah berakhir.

Cara kerja BMKG menyampaikan peringatan dini tsunami ini merupakan bagian dari Seri Pendidikan Tsunami Untuk Tingkatkan Kesadaran Tsunami yang bertemakan 'Ayo Kita Siaga Tsunami'. 

Program ini dibuat oleh Indian Ocean Tsunami Information Center dari UNESCO dalam bentuk video animasi, yang disponsori oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam video ini diperlihatkan bagaimana tanggap gempa, tanggap peringatan, dan tanggap evakuasi tsunami demi keselamatan bersama. (Melissa Octavianti)

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya