Jokowi Buka Festival Keraton: Kemajuan Bangsa Harus Berakar Kearifan Lokal

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean (FKMA) Asean.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2018, 17:07 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2018, 17:07 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu, yang menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura, Sabtu (27/10/2018). (Titin/Merdeka.com)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu, yang menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura, Sabtu (27/10/2018). (Titin/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean (FKMA) Asean. Acara digelar di Keraton Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Jokowi tiba pukul 15.50 WIB, Minggu (28/10/2018). Dia datang didampingi Ibu Negara Iriana. Keduanya menggunakan baju adat Jawa Tengah. Hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya buka Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean ke V," kata Jokowi di Keraton Sumenep, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).

Dia berpesan, seluruh hadirin FKMA harus menjaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, tiga hal itu merupakan aset terbesar bangsa Indonesia.

Dia juga mengingatkan, meski berbeda agama, suku, adat, dan tradisi, seluruh rakyat Indonesia harus saling menghargai.

"Betapa kita bisa melihat sekarang ini perbedaan kita. Beda agama, adat, tradisi, suku. Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia. Berbeda suku, agama, adat, tradisi tapi ini akan jadi potensi dan kekuatan apabila kita bersatu, rukun," jelas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Terjebak Ujaran Kebencian dan Hoaks

Lihat Kemeja Motif Unik Jokowi Saat Cek Kesehatan di RSPAD
Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi ditemani anak bungsunya Kaesang Pangarep tiba di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8). Jokowi tiba pukul 08.00 WIB. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini menekankan, seluruh rakyat Indonesia jangan mudah terjebak pada ujaran kebencian, fitnah, dan hoaks. Menurutnya, perilaku fitnah dan saling membenci bukan ajaran nenek moyang dan para pendiri bangsa.

"Itu tidak diajakan nenek moyang, leluhur, para sultan dan kerajaan kita yang lalu. Mari majukan peradaban yang terhormat dan beradab," kata Jokowi.

Dia menegaskan, kemajuan bangsa di bidang teknologi harus disertai dengan kearifan lokal. Jangan sampai kearifan lokal perlahan-lahan punah digilas zaman.

"Jangan sampai Indonesia maju dalam teknologi tapi mundur dalam kebudayaan, peradaban. Jangan sampai terjadi. Kemajuan harus terus berakar pada kearifan lokal," pesan Jokowi.

FKMA yang diikuti 300 raja dan sultan dari seluruh Nusantara ini bertujuan menjaga tali silaturahmi antarkeraton, serta meningkatkan peran sebagai warisan budaya bangsa. Perhelatan FKMA didahului dengan kegiatan road show di lima Keraton, yakni Solo, Medan, Mempawah, Ternate, dan Denpasar.

FKMA ini merupakan kali kelima setelah digelar di Bandung, Jawa Barat pada tahun lalu. Berbeda dengan sebelumnya, FKMA ini tidak hanya menampilkan budaya keraton dari berbagai daerah, tapi juga budaya luar negeri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya