Jokowi: Saya Dituduh Antek Asing yang Mana?

Jokowi memberikan beberapa contoh sumber daya alam yang sebelumnya dikuasai asing kini sudah dikuasai Indonesia.

oleh Merdeka.com diperbarui 08 Nov 2018, 04:27 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2018, 04:27 WIB
Jokowi Gelar Ratas Persiapan OOC 2018
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Istana Bogor, Senin (22/10).Ratas tersebut membahas persiapan OOC (Our Ocean Conference 2018) yang akan di selenggarakan di Bali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempertanyakan soal dirinya yang dituding sebagai antek asing. Hal itu ia ungkapkan dalam acara pembekalan terhadap 427 Caleg DPR RI di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara.

"Kemudian juga jangan lupa untuk disampaikan (kepada rakyat), karena saya sering dituding-tuding antek asing. Antek asing yang mana," kata Jokowi, Jakarta Utara, Rabu (7/11).

Ia pun memberikan beberapa contoh sumber daya alam yang sebelumnya dikuasai asing kini sudah dikuasai Indonesia, baik secara utuh ataupun sebagian.

"Coba Blok Mahakam itu udah puluhan tahun dikelola Jepang dan Perancis, mulai 2015 sudah kita serahkan 100 persen pada Pertamina. Kemudian Blok Rotan-Riau yang dikelola oleh Chevron dari Amerika sudah berapa puluh tahun juga sudah di menangkan 100 persen oleh Pertamina," ujarnya.

Selain itu, ia mengaku sudah mengambil lebih dari setengah persen dari 100 persen saham Freeport yang berada di Papua.

"Sampaikan kalau ada yang tanya, Presiden Jokowi antek asing, jawabannya itu antek yang mana. Freeport sudah lebih dari 40 tahun kita diberi 9%, sudah agreement kita diberikan sekarang ini sudah 51%," ungkapnya.

Ia pun justru mempertanyakan balik, antek asing yang seperti apa yang dimaksud orang-orang yang sudah menudingnya.

"Pertanyaannya antek asing yang mana, jadi harus dibalik seperti itu. Karena kalau tidak, ini di balik-balik, yang mana antek asingnya itu yang mana," pungkas Jokowi.

 

APBN untuk Rakyat

Presiden Jokowi kumpulkan para pemimpin bank
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menerima pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi juga ingin agar seluruh Caleg DPR RI dari Partai Hanura bisa mengingatkan kepada rakyat soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialihkan besar-besaran untuk rakyat.

"Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan sudah kita berikan banyak sekali. Kartu Indonesia Sehat yang PBI itu sudah 96 juta, kalau totalnya untuk BPJS sudah 190-an juta. Kemudian Kartu Indonesia Pintar yang sudah kita berikan itu kurang lebih 19 juta, diberikan kepada anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Kemudian Program Keluarga Harapan diberikan Rp 1.890.000 itu sudah enam juta," jelas Jokowi.

Ia pun berjanji akan menambah anggaran tersebut untuk rakyat pada tahun depan menjadi Rp 10 juta. Terlebih untuk dana desa sendiri setiap tahunnya selalu bertambah.

"Tahun depan akan ditambah menjadi Rp 10 juta. Kemudian dana desa tahun 2015 Rp 20 triliun, 2016 Rp 47 triliun, 2017 Rp 60 triliun, 2018 Rp 60 triliun, tahun depan Rp 70 triliun. Jadi sampai tahun ini saja sudah Rp 187 triliun, ini tolong juga kalau pas bertemu dengan rakyat ini diingatkan," Jokowi berjanji.

Selain itu, dana untuk infrastruktur sendiri diakuinya sudah mengeluarkan dengan nominal yang sangat besar. Terlebih ia telah menggelontorkan anggaran ke daerah-daerah sebesar Rp 187 triliun.

"Berapa anggaran uang yang telah tergelontorkan ke daerah terutama ke desa-desa itu sudah Rp 187 triliun sampai 2018. Kemudian untuk infrastruktur ini juga besar sekali, jumlahnya, saya udah enggak bisa ngitung," ujarnya.

"Tapi tahun ini, tahun depan setahun kurang lebih Rp 400 triliun, itu jumlah yang meloncat sangat besar sekali. Jumlah yang penting dan harus kita sampaikan kepada rakyat apa yang telah kita kerjakan apa yang telah kita lakukan," sambungnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya