Liputan6.com, Jakarta - Hujan interupsi mewarnai rapat kerja Komisi V DPR yang digelar bersama Menteri Perhubungan Budi Karya dan pihak terkait untuk bahas insiden jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP di perairan Tanjung Karawang.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (23/11/2018), selain dihadiri Menhub, rapat kerja Komisi V juga dihadiri Basarnas, KNKT, BMKG, Kapusdokkes, Jasa Raharja, dan Lion Air.
Pesawat yang jatuh dikatakan sempat mengalami kendala sebelum penerbangan rute Jakarta-Pangkal Pinang.
Advertisement
Digelar sejak pukul 11.00 WIB, rapat ini bertujuan membahas insiden jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat, Selas, 29 Oktober lalu. Menhub menyatakan sudah melakukan audit khusus termasuk melakukan pengecekan 40 persen armada Lion Air.
"Ini akan diminta penjelasan berkaitan dengan kerja-kerja dari Kementerian Perhubungan," kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis.
"Kami melakukan rem check dalam jumlah yang signifikan, 40 persen dari Lion Air itu di rem check," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Selain itu, Basarnas dan KNKT juga berusaha memberikan yang terbaik guna mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Lion Air tersebut. Sementara itu, BMKG menegaskan kondisi saat kejadian cuaca sedang berawan. (Muhammad Gustirha Yunas)