Saiq Aqil: Simbol Agama Kini Digunakan Orang Tamak Terhadap Kekuasaan

Said Aqil mengapresi rakernas IKA-PMII yang mengusung tema Satukan Negeri, Makmurkan Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2018, 13:27 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2018, 13:27 WIB
Said Aqil
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj turut hadir dalam pengukuhan dan pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas), Pengurus Besar Ikatan Almuni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII), Senin 26 November 2018.

Dalam agenda yang mengusung tema Satukan Negeri, Makmurkan Indonesia, Said Aqil mengapresiasi rakernas ini.

Sebagai pembicara, Said Aqil mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia masih sering tertipu, terperdaya serta terporosok dengan simbol-simbol yang menarik dan menjanjikan melalui label-label agama.

"Memang simbol sangat menarik tidak membutuhkan kecerdasan, tidak butuh jelimet analisis atau kajian. Simbol yang menarik itu menjanjikan, tapi kalau dibiarkan hanya itu very-very danger," ujar Said dalam keterangannya, Selasa (27/11/2018).

Menurutnya, dulu label-label agama sepanjang sejarah sering sekali dimanfaatkan penguasa yang ingin melestarikan kekuasaannya menghadapi para oposisi.

"Kalau sekarang terbalik, yang menggunakan label-label simbol agama orang-orang yang sangat tamak rakus terhadap kekuasaan," tegasnya.

Selain itu, dalam tujuan rakernas PB IKA PMII dinilai sangat relevan dan realistis dalam mengatasi permasalahan situasi sosial, ekonomi, politik di Indonesia untuk menyatukan kembali Indonesia sesuai ajaran Alquran ummatan wasathan yang berarti dalam petunjuk yang lurus dan benar.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya