Liputan6.com, Jakarta Polri belum dapat memastikan kelompok bersenjata yang menyerang puluhan pekerja proyek jembatan di Kabupaten Nduga, Papua, adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Muhammad Iqbal mengatakan tim masih menyelidikinya.
"Sekarang ini tim sedang bergerak melakukan penegakan hukum. Nanti kalau sudah clear semua, sudah detail semua, baru bisa jawab kelompok mana yang bermain, ada afiliasi betul tidak dengan OPM," kata Iqbal saat ditemui di Mapolda DIY, Jumat (7/12/2018).
Baca Juga
Meski OPM sendiri mengaku bertanggung jawab pada penyerangan di Papua itu, dia mengatakan kepolisian tidak ingin terburu-buru menyimpulkan dan menjadikan pernyataan itu sebagai bahan pertimbangan saja.
Advertisement
"Kami punya SOP sendiri karena ini koridor hukum, perbuatan melawan hukum, kepolisian akan ada di depan dan dibantu penuh TNI. Kami sudah paham ada beberapa narasi yang sudah dibuzer oleh yang mengaku jubir OPM. Itu jadi bahan saja, tapi kami belum pastikan. Kami tidak mau terpancing oleh propaganda mereka," ujar Iqbal seperti dilansir Antara.
Sebenarnya, lanjut dia, polisi telah memahami dari mana kelompok kriminal bersenjata di Papua itu berasal. Namun, polisi masih fokus mengejar kelompok tersebut sehingga mereka bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kami sudah paham ini kelompok mana, mungkin narasi-narasi ini sudah beredar di media, doakan saja dan dukung TNI dan Polri bisa akan segera melakukan proses hukum. Kami akan kejar di manapun mereka berada," kata Iqbal.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Evakuasi Korban
Iqbal menegaskan tim gabungan TNI dan Polri telah menguasai keadaan di Kabupaten Nduga. Tim juga telah berhasil mengevakuasi korban serta membebaskan tawanan yang merupakan para pekerja proyek Trans Papua.
"Ada belasan korban tewas sudah dievakuasi bahkan sudah dipertemukan dengan keluarga. Kita akan lakukan proses saintifik investigasi, itu adalah SOP yang harus dilakukan," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata, Minggu malam (2/12).
Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama sementara delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.
Advertisement