Liputan6.com, Kalianda - Korban meninggal dunia akibat bencana tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu malam, hingga sekarang mencapai 48 orang. Namun, angka itu kemungkinan bisa bertambah.
"Itu data sementara. Ada kemungkinan korban meninggal dunia akibat tsunami di Lampung Selatan bertambah lagi," kata Kabid Dokes Polda Lampung Kombes dr Andre Bandarsyah di Kalianda, Lampung Selatan, seperti dikutip Antara, Minggu (23/12/2018).
Ia menyebutkan, untuk korban luka-luka baik luka berat maupun ringan tercatat 242 orang.
Advertisement
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification Polda Lampung juga telah diturunkan untuk mengevakuasi korban tsunami di lokasi bencana.
Selain itu, Tim DVI Polda Lampung juga sudah berada di RSUD Bob Bazar, Kalianda. Korban bencana tsunami berada di kawasan pesisir Lampung Selatan, yakni Kecamatan Kalianda dan Rajabasa.
Keduanya merupakan kawasan pesisir di Kabupaten Lampung Selatan. Kondisi terparah tsunami terdapat di Desa Way Muli dan Desa Tunjir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Meninggal Bertambah
Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang dihimpun posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia.
"222 Orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Sutopo menyampaikan, kerusakan material akibat tsunami meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.
Dia menjelaskan, tidak ada korban tsunami yang merupakan warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Advertisement