Natal 2018, Jokowi Minta Umat Kristiani Jaga Perdamaian

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani di Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2018, 21:48 WIB
Diterbitkan 29 Des 2018, 21:48 WIB
Jokowi Pakai Baju Adat Toraja
Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Toraja dan ikat kepala Passapu saat menghadiri Festival Lovely December 2018. (dok. Instagram @jokowi/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani di Tanah Air. Jokowi berharap Natal 2018 menjadi momentum untuk menjaga perdamaian dan bekerja keras dalam membangun bangsa.

"Natal adalah perayaan yang hadirkan kedamaian sejati, damai di hati kita semua, damai di Indonesia, dan damai di bumi kita," kata Jokowi di Gedung Serbaguna, Jalan Wiliam Iskandar, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (29/12/2018).

Jokowi mengingatkan, Indonesia telah dianugerahi keragaman agama, budaya, adat, maupun bahasa daerah. Keragaman ini harus terus dirawat bukan justru menjadi sumber perpecahan.

"Ini bukan sumber perpecahan tapi ini merupakan potensi besar kekuatan kita bangsa Indonesia," ujar dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lalu menyinggung tentang persaudaraan, persatuan dan kerukunan. Jokowi menegaskan, tiga hal tersebut merupakan aset terbesar bangsa. Umat Kristiani juga diminta saling menghargai, menghormati, dan tolong-menolong.

"Di mana ada Si Rungguk, di situ ada Si Tata, di mana pun kita duduk di situ selalu ada Tuhan yang maha esa. Kepada seluruh umat Kristiani yang saya cintai, saya ajak bapak ibu saudara sekalian untuk selalu menjadi garam dan terang dunia," kata Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selalu Buka Hati

Jokowi Tutup Perdagangan Saham 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). IHSG 2018 ditutup menguat sebesar 0,06 persen atau 3,86 poin ke level 6.194,50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi melanjutkan, umat Kristiani harus selalu membuka hati untuk menerima hikmat. Dia menyebut, berbahagia lah orang yang mendapat hikmat, keuntungannya melebihi emas, perak dan permata.

Dengan menerima hikmat, jalan hidup akan diwarnai rasa kebahagiaan dan kesejahteraan. Hikmat juga menjadi sumber kekuatan dalam membangun bangsa Indonesia.

"Dengan hikmat kita saling membantu sesama anak bangsa. Dengan hikmat kita persiapkan anak-anak kita untuk menghadapi masa depan menjadi manusia-manusia yang unggul, berakhlak mulia. Dengan hikmat kita terus dan harus memeluk yang miskin, kecil, lemah dan yang membutuhkan. Dengan hikmat kita hadirkan rasa keadilan sosial di seluruh penjuru tanah air," ucap Jokowi.

 

Reporter: Titin Supriatin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya