Sabtu Siang, Gunung Anak Krakatau Alami 24 Kegempaan dan 4 Kali Embusan

Sementara itu, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada padaLevel III (Siaga). Masyarakat dan wisatawan direkomendasikan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2019, 16:19 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2019, 16:19 WIB
Penampakan Volume Gunung Anak Krakatau yang Menyusut
Pengamatan Gunung Anak Krakatau dilihat dari Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampumg Selatan, Senin (31/12). Pengamatan PVMBG, tinggi gunung dari permukaan air laut hanya tersisa 110 meter. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandarlampung- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyampaikan hingga Sabtu siang, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami 24 kali kegempaan letusan, 4 kali kegempaan embusan, dan terjadi gempa tremor menerus.

Dalam rilis yang dikeluarkan oleh Windi Cahya Untung, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau yang diterima di Bandarlampung, menyebutkan pada periode pengamatan 5 Januari 2019, pukul 06.00 sampai dengan 12.00 WIB, Gunung Anak Krakatau tercatat mengalami Kegempaan Letusan sebanyak 24 kali, amplitudo 18-25 mm, durasi 52-114 detik. Embusan 4 kali, amplitudo 18-22 mm, durasi 46-110 detik. 

Kemudian Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 2-17 mm (dominan 7 mm). Data ini diambil dari Stasiun Sertung di Selat Sunda, dekat dengan Gunung Anak Krakatau. Demikian dilansir dari Antara, Sabtu (5/1/2019). 

Sementara itu, sepanjang pengamatan cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau terbilang cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat daya-timur laut, sedangkan suhu udara mencapai 28-31 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan sekitar 56-70 persen.

Visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 300-1.500 meter di atas puncak kawah, tidak terdengar suara dentuman, dan ombak laut pun tenang.

Kesimpulannya, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sabtu Dini Hari 82 Kali Kegempaan Letusan

Begini Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Aktivitas Gunung Anak Krakatau dari udara yang terus mengalami erupsi, Minggu (23/12). Dari ketinggian Gunung Anak Krakatau terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan kolom abu tebal. (Liputan6.com/Pool/Susi Air)

Sebelumnya, PVMBG menyampaikan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau sepanjang Jumat hingga Sabtu dini hari tadi mengalami 82 kali kegempaan letusan.

Menurut Deny Mardiono, staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau dalam rilis yang diterima di Bandarlampung, Sabtu, pada periode pengamatan 4 Januari 2019, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, visual gunung jelas hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 300-2.000 meter di atas puncak kawah.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau untuk kegempaan letusan tercatat 82 kali, amplitudo 10-35 mm, durasi 29-187 detik. Embusan 36 kali, amplitudo 6-22 mm, durasi 35-105 detik. Vulkanik dalam satu kali, amplitudo 17 mm, S-P 1,6 detik, durasi 11 detik. Tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-21 mm (dominan tujuh milimeter).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya