6 Kondisi Gunung Merapi, dari Luncuran Lava Pijar hingga Status Terkini

Minggu dini hari, 13 Januari 2019, BPPTKG mencatat dua kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi ke arah hulu Kali Gendol.

oleh Maria Flora diperbarui 14 Jan 2019, 10:37 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 10:37 WIB
keteb
Puncak Merapi melelehkan lava beberapa pekan terakhir. Eksotisme yang disalahpahami sebagai sinyal menakutkan. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat. Pantauan dari pos Merapi di Desa Balerante, Sabtu pagi, 12 Januari 2019, luncuran lava pijar terus terjadi.

Sebelumya, telah terjadi dua kali guguran lava pijar pada Sabtu dini hari. Guguran lava pijar Gunung Merapi pertama panjangnya mencapai 1,7 kilometer dari puncak Merapi ke arah hulu Kali Gendol.

"Terpantau guguran lava di Gunung #Merapi tanggal 12/01/2019 pukul 01.45 WIB dengan jarak luncur 1.7 km, durasi 122 detik, arah ke hulu Kali Gendol," demikian informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun twitter resminya.

Selanjutnya, guguran lava pijar kedua terjadi pada pukul pukul 02.31 WIB dengan jarak luncur 900 meter dengan durasi 52.60 detik ke arah yang sama.

Berikut sejumlah fakta terkait aktivitas Gunung Merapi yang kian meningkat:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Luncuran Lava Pijar Capai 2 Meter

Gunung Merapi Meletus
Gunung Merapi memuntahkan abu vulkanik terlihat di Cangkringan, Yogyakarta, (1/6). Gunung Merapi kembali meletus mengeluarkan abu mencapai ketinggian sekitar 6 kilometer (4 mil) dan berlangsung dua menit. (AP Photo/Slamet Riyadi)

Setelah guguran lava pijar terjadi dua kali, Sabtu dini hari kemarin, pagi harinya jarak luncur lava pijar semakin jauh, yaitu mencapai hampir 2 meter dari puncak Merapi.

Berdasarkan laporan periode pengamatan BPPTKG pada 12 Januari 2018, hingga 06.00 WIB tampak asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.

Meski luncuran lava semakin panjang, warga di kawasan lereng Merapi tidak merasa khawatir. Karena menurut mereka jarak luncuran lava pijar tersebut masih dalam skala kecil.

"Masyarakat sampai dengan saat ini masih nyaman, hanya kita risau dengan luncuran lava pijar ini," kata Jainu, perangakat Desa Balerente.

2. Aktivitas Kegempaan

keteb
Puncak Merapi mengepul, seram jika terkena namun indah dan cantik jika diniatkan menikmati kecantikannya dari Ketep Pass. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Sementara itu, aktivitas kegempaan Gunung Merapi, pada Sabtu,12 Januari kemarin tercatat mencapai 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-65 mm.

Tercatat pula dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-5,5 mm, dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm.

Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.

3. Volume Kubah Lava

keteb
Merapi pagi hari dengan asap mengepul menunjukkan aktivitasnya sebagai sapaan hangat kepada terbitnya matahari, dilihat dari Keteb Pass. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Sehari sebelumnya berdasarkan analisis morfologi, BPPTKG mencatat volume kubah lava Gunung Merapi mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.400 meter kubik per hari. Atau lebih kecil dari minggu sebelumnya.

Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah dengan rata-rata masih kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

4. 2 Kali Luncuran Lava Pijar ke Hulu Kali Gendol

keteb
Jika datang terlambat dan tak sempat menyambut matahari terbit, jangan khawatir Merapi masih indah dilihat dari Keteb Pass. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Dilansir dari Antara, Minggu dini hari, 13 Januari 2019, BPPTKG mencatat dua kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi ke arah hulu Kali Gendol.

"Guguran lava pijar teramati dua kali ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur maksimal 400 meter pada pukul 2.34 WIB," kata Heru Suparwaka dari BPPTKG dalam pernyataan resmi yang diterima Antara di Yogyakarta.

Hingga 06.00 WIB, teramati adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis, sedangkan tinggi mencapai 50 meter di atas puncak kawah.

BPPTKG juga mencatat telah terjadi 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 2,5 sampai 25 milimeter yang berlangsung selama 8,6 sampai 40,2 detik.

5. 6 Kali Guguran Lava Pijar

Erupsi Gunung Merapi
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Istimewa)

Enam kali guguran lava pijar Gunung Merapi ke Kali Gendol kembali terjadi Minggu malam. Terhitung dari pukul 19.51 WIB hingga 21.21 WIB, dengan jarak luncur antara 200-600 m dan durasi 35-86 detik.

"Sejak pukul 19.50 hingga 21.21 WIB telah teramati 6 kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur antara 200-600 m dan durasi 35-86 detik. Tingkat aktivitas Merapi Waspada (Level 2). Masyarakat diimbau untuk tetap tenang," tulis akun twitter resmi BPPTKG, Senin (14/1/2019).

Sementara itu, kondisi cuaca di sekitar Merapi pada hari ini, Senin (14/1/2019) pagi, terpantau berkabut dengan cuaca berawan.

Suhu udara tercatat 30,2 derajat celsius, kelembaban udara 77 persen RH, tekanan udara 943,6 hPa, angin tenang.

6. Merapi Berada pada Level II atau Waspada

Gunung Marapi
Pemandangan Gunung Singgalang dari Cadas Merapi (foto : akbarmuhibar)

Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.

BPPTKG juga melarang kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Selain itu, warga pun diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya