Korban Gempa Palu Masih Butuh Bantuan

Saat ini banyak korban gempa dan tsunami yang masih tinggal di beberapa titik pengungsian.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2019, 06:55 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 06:55 WIB
Usai Gempa Palu, Kawasan Terdampak Likuifaksi Disemprot Disinfektan
Helikopter BNPB menyemprotkan cairan disinfektan ke kawasan terdampak likuifaksi di Petobo dan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). Likuifaksi adalah fenomena yang terjadi ketika tanah jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan. (Yusuf Wahil/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Provinsi Sulteng Muhamad Hidayat mengatakan sejumlah korban gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu masih memerlukan bantuan untuk bangkit. Saat ini  banyak korban yang masih tinggal di beberapa titik pengungsian. 

"Yang menjadi prioritas mereka saat ini yakni membangun hunian bagi korban. Pemprov sudah merencanakan membangun 699 unit, namun sejak dicanangkan pada 3 bulan lalu hingga kini baru terealisasi sebanyak 210 unit," katanya dilansir dari Antara, Minggu (20/1/2019).

Oleh karena itu, pihaknya membuka diri terhadap pihak-pihak yang ingin menyalurkan bantuan.

Salah satunya adalah perwakilan dari Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) yang berkunjung ke Palu dalam rangka memberikan bantuan kepada korban gempa dan tsunami di lokasi terdampak seperti Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Irsyad Muchtar selaku Koordinator Forkom KBI menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp 500 juta. 

Bantuan itu langsung diterima oleh Hidayat dan selanjutnya akan dipergunakan untuk keperluan para pengungsi baik untuk bantuan perkuatan modal usaha, keperluan alat dapur, maupun kebutuhan sehari-hari.

Rombongan Forkom KBI kemudian melanjutkan kunjungan tempat pengungsian di Baraloa, Palu, dan bantuan kembali diberikan baik kepada ibu-ibu rumah tangga, maupun anak-anak sekolah dalam bentuk uang tunai dan mainan anak-anak.

Forkom KBI menyambangi sejumlah titik pengungsian di Kota Palu, dan Kabupaten Donggala untuk menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai senilai Rp113,5 juta kepada para korban gempa dan tsunami. Rombongan terlebih dahulu mengunjungi posko pengungsian di Jalan muara RT03/04 Kelurahan Boya, Kecamatan Banawa, Donggala. 


Bentuk Keprihatinan

Saat terjadi gempa dan tsunami beberapa waktu lalu, di lokasi ini sebanyak 41 orang meninggal dunia dan 29 korban berhasil ditemukan, sedangkan sisinya dinyatakan hilang. 

“Bantuan kemanusian ini kita berikan kepada para korban sebagai bentuk rasa keprihatinan kita kepada mereka. Kita ingin berbagai supaya mereka bisa kembali semangat menjalani hidup,” ujar Irsyad.

Irsyad mengatakan Forkom KBI menginisiasi pemberian bantuan di Sulteng ini didasari oleh rasa kemanusiaan. 

Setelah dari Donggala rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kelurahan Petobo, Kota Palu. Di sini ratusan hunian sementara yang dibangun oleh berbagai lembaga donor ditempati para pengungsi. Forkom KBI lantas memberikan bantuan berupa 1.750 kantong beras, mainan anak, dan perlengkapan salat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya