PDIP Tunggu Momentum Ahok Gabung ke Partainya

PDIP enggan memaksakan Ahok bergabung ke partainya setelah bebas nanti. PDIP menghargai ruang pribadi mantan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Jan 2019, 19:58 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 19:58 WIB
20160921-Jas Merah Untuk Ahok dari Megawati-Jakarta
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberi keterangan usai mendaftar maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di KPUD DKI Jakarta, Rabu (21/9). Ahok tampak mengenakan jas merah tanpa logo PDIP. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tak mau buru-buru merekrut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok  setelah bebas. Saat ini PDIP masih fokus menghadapi Pemilu, sementara Ahok memiliki agenda pribadi.

"Ya momentumnya kan persiapan pemilu semuanya, sementara Pak Ahok memiliki agenda pribadi bersama keluarganya, tentu saja keduanya harus kita hormati," ujar Hasto di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

PDIP enggan memaksakan Ahok bergabung ke partainya setelah bebas nanti. PDIP menghargai ruang pribadi mantan orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut.

"Mau masuk partai atau tidak ya kami menunggu. Tapi kami mendengar Pak Ahok akan menjalankan agenda pribadi dan kami menghormati privasi Pak Ahok tersebut," ucap Hasto.

Saat disinggung soal pengaruh elektabilitas PDIP ketika Ahok bergabung nanti, Hasto menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat. Ahok sendiri merupakan terpidana kasus penodaan agama yang cukup menyita perhatian publik.

"Saya melihat PDIP banyak difitnah, Pak Jokowi banyak difitnah, sehingga justru memberikan perhatian lebih kepada PDIP, karena kami tidak pernah membalas fitnah tersebut. Kami meyakini bahwa agama apapun melarang fitnah, melarang hoaks sehingga kami berpegang tata kehidupan yang baik berdasarkan Pancasila," ucap Hasto.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Djarot Yakin Ahok Gabung PDIP

Semangat Gotong-Royong PDIP Jadi Kunci Menangkan Ahok-Djarot
Pengurus wilayah dan sejumlah kepala daerah dari PDIP diminta untuk segera ke DKI Jakarta guna memenangkan pasangan Ahok-Djarot.

Di lokasi yang sama, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat belum bisa memastikan apakah Ahok bakal terjun ke politik atau tidak setelah bebas nanti. Namun dia yakin, koleganya di Pemprov DKI itu akan bergabung ke PDIP ketika memilih terjun ke politik.

"Untuk masuk ke politik lagi itu nanti ya. Sekarang berikan kesempatan untuk menikmati dunianya sendiri, untuk jalan-jalan. Dan Pak Basuki Tjahaja Purnama ini selama bekerja, berdinas, belum pernah jalan-jalan. Makanya akan kita kasih kesempatan untuk beliau jalan-jalan terlebih dahulu. Tapi kalau nanti masuk politik lagi beliau pilih PDIP, itu pasti," ujar Djarot.

Bukan hanya jalan-jalan, politikus PDIP itu menuturkan, agenda Ahok cukup padat setelah menghirup udara bebas pada 24 Januari 2018 esok. Hanya saja dia tidak merinci apa saja yang akan dilakukan Ahok setelah bebas nanti.

"Banyak sekali agenda kerjanya, banyak sekali," kata Djarot.

Djarot yakin, PDIP akan menerima Ahok. Dia juga menegaskan bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu terbuka untuk siapapun selama berideologi Pancasila, sekalipun mantan narapidana.

"Semua warga negara yang memiliki ideologi Pancasila, boleh masuk PDI Perjuangan. Pak Ahok kan juga. Dan beliau sudah menjalani hukuman," ucap Djarot memungkasi.

 

Reporter: Ahda Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya