Bom Sibolga, Polisi: Istri Husein Terpapar Paham ISIS Lebih Keras

Istri terduga teroris Husein alias Abu Hamzah rupanya memiliki paham radikal lebih keras ketimbang suaminya. Hal ini diketahui polisi berdasarkan keterangan Husein.

oleh Reza Efendi diperbarui 13 Mar 2019, 15:06 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 15:06 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo

Liputan6.com, Jakarta - Istri terduga teroris Husein alias Abu Hamzah rupanya memiliki paham radikal lebih keras ketimbang suaminya. Hal ini diketahui polisi berdasarkan keterangan Husein.

"Memang, dari keterangan suami seperti itu. Istrinya itu lebih keras pahamnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Kota Medan, Rabu (13/3/2019).

Dedi menyebut, teroris tidak melihat waktu dan tempat. Mereka akan berjuang sepanjang tahun. Karena itu pihak kepolisian sudah memiliki Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Penanganan Terorisme.

"Kita, kepolisan melakukan tindakan preventif straight. Kami melakukan langkah-langkah mitigasi secara maksimal, secara proaktif untuk mencegah aksi terorisme," sebutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bunuh Diri

Sementara, terkait bom bunuh diri di Sibolga, polisi sudah mengimbau dan negosiasi terhadap istri dan anak pelaku terduga teroris.

"Negosiasi dilakukan kurang lebih 10 jam," ujar Dedi.

Negosiasi antara Tim Densus 88 Anti Teror dan Polda Sumut bekerja sama dengan masyarakat yang ada di Sibolga. Juga dilakukan imbaun secara persuasif. Negosiasi tidak berjalan sesuai keinginan. Pukul 01.30 WIB dini hari tadi, istri terduga teroris meledakan diri.

"Diduga yang bersangkutan bersama anaknya meninggal dunia," Dedi menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya