Top 3 News: Ketika Jokowi Dikoreksi Warga Bali dan Minta Maaf

Top 3 News, Jokowi meminta maaf karena salah menyebut nama wilayah saat meresmikan Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali.

oleh Maria FloraNafiysul QodarFachrur RozieLizsa Egeham diperbarui 23 Mar 2019, 08:56 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2019, 08:56 WIB
Jokowi Ajak Menteri Kabinet Kerja Jajal MRT
Presiden Joko Widodo mencoba moda transportasi MRT dari Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus di Jakarta, Selasa (19/3). Jokowi mengajak sejumlah Menteri Kabinet Kerja menjajal MRT Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi diprotes warga ketika menyebut salah nama daerah saat meresmikan Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Jumat, 23 Maret kemarin. Dia pun langsung meminta maaf kepada warga Bali dan meralat kata-katanya.

Sebelum diralat, Jokowi mengatakan, "Bapak, ibu sekalian seluruh warga Kota Denpasar, khususnya Badung...," kata Jokowi.

Warga mengoreksi pernyataan Badung, karena daerah itu adalah nama salah satu kabupaten di Bali. Jokowi lalu buru-buru memperbaiki ucapannya dan mengaku terkadang suka eror saat sebut nama daerah.

Sementara itu, kemunculan mobil berplat dinas TNI di acara Prabowo-Sandi viral di media sosial. Hingga saat ini, pemilik mobil Mitsubishi Pajero berwarna hitam itu belum diketahui. 

Namun, belakangan terkuak kendaraan tersebut digunakan pejabat tertentu di lingkungan Mabes TNI dan bersifat terbatas. Terkait dugaan bahwa mobil dinas tersebut disalahgunakan oleh warga sipil, Komandan POM TNI Mayjen Dedy Iswanto belum mau memberikan komentar.

Lantas, apa kabar dengan penemuan uang ratusan juta dan puluhan ribu dolar di ruang kerja Menteri Lukman Hakim Saifudin?

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 22 Maret 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Jokowi: Saya Kadang-Kadang Eror, Mohon Maaf...

Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Amin
Capres nomor urut 01 Joko Widodo memakai helm saat menghadiri Deklarasi Dukungan 10.000 Pengusaha untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di Istora Senayan GBK, Jakarta, Kamis (21/3). Deklarasi dihadiri pengusaha skala kecil sampai besar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta maaf karena salah menyebut nama wilayah saat meresmikan Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali. Jokowi mengaku, kadang-kadang salah menyebut nama daerah, lantaran sering berpindah-pindah tempat.

"Bapak, ibu sekalian seluruh warga Kota Denpasar, khususnya Badung...," kata Jokowi saat meresmikan Pasar Badung Denpasar Bali, Jumat (22/3/2019).

Ucapan Jokowi tiba-tiba terhenti karena mendapat protes dari warga. Mantan Gubernur DKI Jakarta itupun langsung meralatnya. Untuk diketahui di Bali terdapat wilayah dengan nama administratif Kabupaten Badung.

 

Selengkapnya...

2. Siapa Pemilik Mobil Berpelat Dinas TNI di Acara Prabowo-Sandi yang Viral?

TNI Angkat Bicara Terkait Video Mobil Pembawa Logistik di Kampanye Prabowo
Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi dan Danpom TNI Mayjen TNI Dedy Iswanto menerangkan video mobil berpelat TNI membawa logistik kampanye Prabowo, Jakarta, Jumat (22/3). TNI menyebut nomor pelat itu tak sesuai jenis kendaraan TNI. (Liputan6.com/ImmanuelAntonius)

Polisi Militer (POM) menyelidiki kasus keberadaan mobil berpelat nomor dinas TNI 3005-00 di acara Prabowo-Sandi yang viral di media sosial. Hingga saat ini, pemilik mobil Mitsubishi Pajero berwarna hitam itu belum diketahui. 

Komandan POM TNI Mayjen Dedy Iswanto belum bisa memastikan apakah ada keterlibatan anggota TNI dalam penyalahgunaan nomor kendaraan dinas tersebut. Yang pasti, kendaraan yang digunakan tidak sesuai dengan nomor pelat. 

Dedy menuturkan, pelat nomor 3005-00 terdaftar sebagai kendaraan dinas jenis sedan milik Detasemen Markas (Denma) Mabes TNI. Kendaraan tersebut digunakan oleh pejabat tertentu di lingkungan Mabes TNI dan bersifat terbatas.

 

Selengkapnya...

3. KPK Sebut Uang yang Disita di Ruang Menteri Lukman Bukan Honor

Dua Pejabatnya Ditangkap KPK, Menteri Agama Keluarkan Pernyataan
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin usai memberi pernyataan resmi terkait hasil OTT KPK terhadap dua pejabat kantor wilayah Kemenag terkait dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (16/3). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan uang yang disita dari ruang kerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bukanlah uang honor yang diterima oleh politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, pada saat penggeledahan di ruang kerja Lukman, penyidik lembaga antirasuah juga menemukan uang selain Rp 180 juta dan USD 30 ribu. Namun, uang tersebut tak disita.

Febri memastikan, uang yang memang tidak terkait dengan kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kemenag tidak akan disita oleh tim penyidik.

"Jadi sejak awal tim KPK sudah memisahkan mana uang dalam amplop yang merupakan honor, mana yang bukan," kata Febri soal uang di ruangan Lukman Hakim.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya