Polda Maluku Siapkan Nomor Khusus untuk Laporan Kecurangan Penerimaan Taruna

Polri selaku pihak yang netral dalam menerima seleksi penerimaan taruna harus berperilaku adil dan jujur, dan tentunya lepas dari KKN.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2019, 10:05 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2019, 10:05 WIB
20160705-Polda Metro Jaya Gelar Apel Pengamanan Malam Takbiran dan Idul Fitri
Aparat gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP melakukan apel pasukan jelang malam Takbiran dan Idul Fitri di Mapolda Metro, Jakarta, (5/7). Polda Metro kerahkan ribuan personil untuk pengamanan malam Takbiran dan Idul Fitri 2016. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Ambon - Kapolda Maluku Irjen Royke Lumowa menyiapkan nomor telepon genggam khusus bagi masyarakat dan para calon siswa peserta seleksi penerimaan terpadu taruna Akpol, Bintara dan tamtama tahun 2019. Masyarakat bisa menghubungi nomor tersebut bila ingin melaporkan adanya kecurangan.

"Silakan komplain kalau kedapatan ada panitia yang bermain-main atau teman yang sama-sama ikut seleksi bermain curang, atau ada ketidakadilan maka silakan lapor ke nomor 0852 5409 1217," kata Royke di Ambon, Sabtu 30 Maret 2019 seperti dilansir Antara.

Polri selaku pihak yang netral dalam menerima seleksi penerimaan taruna harus berperilaku adil dan jujur, dan tentunya lepas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Menurut dia, semua pihak sudah sama-sama menandatangani pakta integritas dan sumpah.

"Calo yang suka jadi makelar penerimaan dan mudah-mudahan mereka tidak ada lagi ada sehingga di Maluku ini bisa bebas dan silahkan mengikuti seleksi ini dan saudara-saudara akan dikawal agar pelaksanaan seleksi ini berjalan dengan jujur, adil, dan tidak KKN," tutur Royke.

Dia juga mengatakan untuk seleksi tahun ini terdapat banyak peserta calon siswa yang sudah berulang kali mengikuti seleksi taruna antara dua sampai empat kali.

"Bila calon yang sudah empat kali ikut seleksi harusnya bisa lulus karena mengetahui kekurangannya di mana, hanya saja tidak ada ketentuan yang mengatur barang siapa yang sudah melakukan tes lebih dari satu kali dianggap lulus," ujar Royke.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Ada Bocoran

Royke menegaskan tidak bakalan ada bocoran soal buat peserta seleksi karena semua terpusat dan sangat rahasia serta disaksikan pihak ketiga, kecuali tes kesemaptaan yang aturannya 12 menit lari berapa kali mengitari lapangan 400 meter.

Biasanya dari penerimaan semua daerah, begitu tes kesehatan hilang separuh dan terus menyusut jadi siswa dan orang tua berdoa jangan masuk kelompok tidak kesehatan, kemudian psikotes hilang separuh lagi dan terjadi di semua daerah.

Minimal satu tahun mempersiapkan diri baru ikut seleksi dan kecenderungan bermain curang tidak akan dipakai seperti meminta memo pejabat dan sebagainya, jadi mau anak petani atau yatim dan piatu pun punya kesempatan yang sama.

"Untuk tahun ini kita coba pakai sistem kuota daerah biar ada keadilan, misalnya Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, atau Seram Bagian Timur dan seluruh kabupaten/kota lainnya, dan yang ikut seleksi di Maluku harus betul-betul sekolah di sini.

Karena sangat tidak adil sekolah di daerah lain lalu ikut tes di sini pasti lulus karena sistem pendidikan di Indonesia belum merata sehingga harus memberikan kesempatan kepada anak daerah yang sekolah dan berdomisili di Maluku

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya