Anies: Bendungan Sukamahi Bisa Tampung 30 Persen Air Kiriman dari Bogor

Anies menambahkan, Bendungan Sukamahi nantinya bisa menampung debit air dari Bogor hingga 30 persen.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 27 Apr 2019, 13:05 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2019, 13:05 WIB
Anies Baswedan Tinjau Fasilitas Publik di HI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau fasilitas publik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (22/4). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, Bendungan Sukamahi, Bogor akan selesai pada Desember 2019. Anies berharap, bendungan tersebut nantinya bisa menampung debit air agar tak semuanya turun ke pesisir seperti Ibu Kota.

"Targetnya bulan Desember (2019) selesai," ujar Anies di Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2019).

Menurut Anies, banjir di Jakarta kerap disebabkan kiriman air dari Bogor setiap musim hujan. Maka dari itu, dengan adanya bendungan di Bogor, aliran air setidaknya bisa ditampung di bendungan tersebut.

"Masalahnya apa, masalahnya adalah volume air dari hulu tidak dikendalikan. Cara mengendalikannya bagaimana? Membangun bendungan untuk kemudian dialihkan secara bertahap, kemudian volume air turun ke pesisir bisa dikontrol," kata Anies.

Anies menambahkan, berdasarkan informasi dari Kementerian PUPR, Bendungan Sukamahi nantinya bisa menampung debit air dari Bogor hingga 30 persen.

"Jadi kalau itu selesai, maka 30 persen dari volume air akan dikendalikan. Maka kita harus nambah lebih banyak (bendungan), jadi yang harus kita bereskan sebenarnya dari hulunya sebelum masuk ke wilayah pesisir," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

37 Titik Terendam Banjir

Hujan Deras Sebabkan Banjir di Jalan Raya Cinere
Pengendara bermotor melewati banjir di Jalan Cinere Raya (depan Mall Cinere), Depok, Jawa Barat, Minggu (31/3). Banjir menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan yang menghubungkan Lebak Bulus-Depok. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, lebih dari 2.000 warga DKI Jakarta mengungsi akibat banjir di beberapa titik di Ibu Kota. Banjir terjadi karena meluapnya Sungai Ciliwung, pada 26 April 2019.

"Warga yang masih mengungsi hingga saat ini terdiri dari 416 KK dan 2.370 Jiwa. Lokasi pengungsi berada di 15 titik lokasi di Jakarta Timur," ujar Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Muhammad Ridwan dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4/2019).

Dia mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sekitar pukul 06.00 WIB tadi.

Berdasar data BPBD DKI Jakarta, masih ada 37 titik di Ibu Kota yang masih terendam banjir. Di antaranya 14 titik di Jakarta Selatan, 21 titik di Jakarta Timur, dan dua titik di Jakarta Barat.

Daerah yang masih terdampak banjir di Jakarta Selatan tepatnya di Kelurahan Pengadegan RW 01, Kelurahan Rawa Jati RW 01, 03, 07, Kelurahan Pejaten Timur RW 05, 06, 07, 08, Kelurahan Kebon Baru RW 010, Kelurahan Bangka RW 02, Kelurahan Petogogan RW 02, Kelurahan Pondok Pinang RW 05, 08 dan Kelurahan Pondok Labu RW 03 dengan ketinggian banjir berkisar antara 10 cm hingga 220 cm.

"Sedangkan untuk Wilayah Jakarta Timur tepatnya di Kelurahan Cawang RW 01, 02, 03, 05, 08, 012, Kelurahan Kampung Melayu RW 04, 05, 06, 07, 08, Kel. Bidara Cina RW 04, 05, 06, 07, 011, 012, 014, 015, 016 dan Kel. Kebon Manggis RW 04 dengan ketinggian banjir berkisar antara 10 cm hingga 225 cm," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya