Menpan-RB: Reformasi Birokrasi Topang Terwujudnya Keamanan Masyarakat

Perubahan global yang terjadi saat ini akan memberikan dampak pada dinamika keamanan dengan munculnya berbagai bentuk dan modus baru kejahatan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 30 Apr 2019, 18:08 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 18:08 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. (Dok Kementerian PANRB)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. (Dok Kementerian PANRB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin mengatakan, penerapan reformasi birokrasi merupakan cara efektif menghadapi dinamika perubahan global yang tak berujung serta untuk mewujudkan stabilitas keamanan yang berkelanjutan.

Hal itu dikatakan Menteri Syafruddin saat memberi kuliah umum bertema Reformasi Birokrasi Guna Mewujudkan Institusi dan Generasi POLRI yang Tangguh Menghadapi Dinamika Masyarakat di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2019).

"Reformasi birokrasi menjadi penopang terwujudnya keamanan masyarakat, konsolidasi demokrasi, kepastian hukum dan keberlanjutan pembangunan," ujar dia dalam keterangan tertulisnya.

Perubahan global yang terjadi saat ini akan memberikan dampak pada dinamika keamanan dengan munculnya berbagai bentuk dan modus baru kejahatan.

"Dulu tidak ada bentuk kejahatan bernama hoax, sekarang barang itu sudah ramai bermunculan di media sosial tumbuh subur bagai gurita, mendegradasi ruang literasi publik," kata Syafruddin.

Pemahaman tentang perubahan global penting diketahui para taruna agar saat menjalani masa kedinasan mampu bertindak secara tepat. Sehingga saat menjadi pimpinan Polri dapat menghadirkan kebijakan publik yang menyangga perubahan peradaban.

 

Ubah Mindset

Presiden Jokowi Lantik Wakapolri Syafruddin Jadi Menpan-RB
Komjen Syafruddin saat dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8). Syafruddin dinilai mampu melaksanakan program reformasi birokrasi. (Liputan6/HO/Pian)

Dia juga mengungkapkan, mindset anggota Polri harus berubah. Bekerja bukan untuk menang, bukan untuk skor, bukan untuk predikat prestasi. Anggota Polri harus menjadi pemain tidak terbatas dimana kinerjanya tidak dibatasi waktu selalu adaptif dengan perubahan aturan.

"Inilah Intisari leadership dalam pendidikan Akpol yang harus dipahami secara fundamental oleh para taruna," tegas Syafruddin

Menteri Syafruddin berpesan kepada seluruh taruna untuk belajar penuh semangat mengembangkan kreativitas untuk menghasilkan karya terbaik demi kemajuan Indonesia. Selain itu menjadi agen perubahan institusi Polri dalam menjawab perubahan global dengan menghadirkan keamanan untuk rakyat serta mewujudkan pemerintahan berkelas dunia.

Hadir dalam kuliah umum ini Gubernur Akpol Irjend Rycko Amelza D, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Direktur Bintarlat, Direktur Akademik AKPOL, para pejabat utama AKPOL serta para tenaga pendidik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya