Gedung Bawaslu Tetap Aman Meski Dilempari Bom Molotov

Kendati demikian, dari pantauan, tembok bagian belakang bawah gedung pengawas pemilu tersebut tampak berlubang dan kacanya pecah.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2019, 08:34 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2019, 08:34 WIB
Pengamanan Kantor Bawaslu
Personil kepolisian bersiaga di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Pengamanan tersebut dilakukan untuk aksi 22 Mei atau setelah penetapan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh KPU. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI di Jakarta Pusat yang dikabarkan terbakar dalam kerusuhan Rabu malam, terpantau aman pada Kamis pagi.

"Nggak ada yang kebakaran, aman-aman saja, tidak ada kebakaran," kata salah satu petugas keamanan Gedung Bawaslu, Irfan yang ditemui di lokasi, Kamis (23/5/2019) pagi.

Kendati demikian, dia mengaku memang ada pelemparan bom molotov sebanyak tiga kali, namun tidak membakar sedikitpun bagian gedung.

"Ada tiga kali, itu juga bahan bakarnya dari motor yang diparkir di pinggir jalan. Tapi hanya sebentar, bensin habis sudah selesai, nggak kebakar," kata Irfan seperti dikutip Antara.

Kendati demikian, dari pantauan, tembok bagian belakang bawah gedung Bawaslu tersebut tampak berlubang dan kacanya pecah.

Menurut keterangan Irfan, berlubangnya tembok dan pecahnya kaca gedung tersebut karena massa yang sempat rusuh pada Rabu malam melakukan pelemparan dan serangan petasan dan mengenai bagian belakang Gedung Bawaslu.

Sementara itu, pada Kamis pagi, kondisi di sekitar Bawaslu sudah cukup kondusif. Petugas PPSU dan Dinas Kebersihan DKI juga sudah mulai membersihkan puing-puing sisa kerusuhan.

Dalam kerusuhan Rabu malam hingga Kamis dini hari tersebut, warung sate dan pos polisi Jalan Agus Salim (Sabang) samping rumah makan Garuda terbakar. Pos polisi yang terletak di tengah persimpangan Sarinah dan dua motor wartawan juga menjadi objek pembakaran massa.

Polisi mengamankan sekitar delapan belas orang yang diduga anggota massa aksi dengan beberapa orang di antaranya dalam keadaan luka berat yang dimasukan ke mobil tahanan dan mobil medis untuk kemudian diarahkan ke Mapolda Metro Jaya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya