Menhan Tak Yakin Ada Kelompok yang Ingin Bunuh Wiranto hingga Luhut

Dia menilai ancaman pembunuhan tersebut juga tak terlepas dari kondisi politik saat ini.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Mei 2019, 19:19 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 19:19 WIB
Bahas Anggaran 2019, Menhan Raker Dengan Komisi I DPR
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat megikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10). Raker tersebut membahas anggaran pertahanan untuk Tahun Anggaran 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu tak yakin ada kelompok yang benar-benar ingin membunuh empat tokoh saat kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta. Menurut dia, rencana pembunuhan tersebut hanya gertakan semata.

"Saya rasa enggak begitulah. Masak sesama anak bangsa begitu? Mungkin hanya ngomong saja itu. Misalnya kan kita ngomong, 'nanti gue gebukin lu', belum tentu gebukin," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Dia menilai ancaman pembunuhan tersebut juga tak terlepas dari kondisi politik saat ini. Ryamizard berharap permasalahan yang terjadi usai Pemilu 2019 bisa segera selesai.

"Tidak boleh terjadi, saya tidak suka terjadi kerusuhan. Mudah-mudahan enggak lah, cukup kemarin itu ya," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, empat tokoh nasional atau pejabat negara yang menjadi target pembunuhan dari enam tersangka, adalah Wiranto (Menko Polhukam), Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere (Stafsus Presiden bidang intelijen dan keamanan).

"Dasar kami sebenarnya hanya BAP yang resmi. Hasil pemeriksaan para tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan informasi intelijen," kata Tito saat jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Sementara satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan, Kapolri enggan menyebutkannya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya