Cegah Kejahatan Saat Mudik, 2 Anjing Pelacak Disiagakan di Terminal Rambutan

Rencananya, Polri akan menyiagakan anjing pelacak dari unit K-9 di Terminal Kampung Rambutan setiap hari hingga arus balik Lebaran 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2019, 14:27 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2019, 14:27 WIB
2 Ekor Anjing K-9 Disiagakan di Terminal Kampung Rambutan
2 Ekor anjing K-9 disiagakan di Terminal Kampung Rambutan saat pengamanan arus mudik Lebaran 2019. (Yunita Amalia/Merdeka)

Liputan6.com, Jakarta - Keamanan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur ditingkatkan menyambut arus mudik Lebaran Idulfitri 2019. Polri menurunkan dua ekor anjing dari Unit K-9 untuk mencegah aksi kejahatan saat mudik lebaran di terminal tersebut.

Anggota Unit K-9 Polri, Bripda Dominikus mengatakan, dua anjing yang diturunkan untuk pengamanan mudik kali ini berjenis Belgian Malinois. Dua anjing itu memiliki kemampuan yang berbeda.

"Satu khusus untuk melacak narkoba, satu lagi melacak kriminal," ujar Dominikus di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (30/5/2019).

Dominikus mengatakan, anjing K-9 rencananya terus disiagakan setiap hari hingga arus balik Lebaran 2019. Tiap harinya, kata Dominikus, anjing yang disiagakan di Terminal Rambutan berbeda-beda.

"Nanti (disiagakan) sampai arus balik," ucap dia.

Selain anjing, Polri menyiagakan satu unit kendaraan taktis Barracuda. Aparat Polri dan TNI juga bersiaga di beberapa titik terminal menjaga keamanan mudik Lebaran 2019.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pemudik Tujuan Sumatera Meningkat

Seminggu Jelang Lebaran, Pemudik Mulai Padati Terminal Kampung Rambutan
Bus pemudik berjejer di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (8/6). Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, Kepala Terminal Kampung Rambutan Thofik Winanto mengatakan, jumlah calon pemudik pada H-6 lebaran hingga pukul 08.00 WIB sudah menyentuh angka 4 ribu. Mayoritas tujuan calon pemudik adalah Pulau Sumatera.

"Terhitung dari jam 00.00 WIB sampai 08.00 WIB itu sudah berjumlah 4.000-an, di setiap pergantian shift kita akan hitung kembali," ujar Thofik.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, angka tersebut tidak ada peningkatan signifikan secara keseluruhan. Namun peningkatan penumpang terjadi pada tujuan Sumatera ketimbang Jawa.

Menurut Thofik, salah satu faktor tujuan Sumatera meningkat adalah melambungnya harga tiket pesawat. Atas dasar itu, kata Thofik, terminal yang telah dibangun sejak 1986 itu tetap menyediakan bus cadangan.

Setelah berkoordinasi dengan operator bus, Thofik mengatakan, bus cadangan yang disediakan mencapai 200 armada.

"Jumlah yang disiapkan itu kurang lebih 200 kendaraan," tukasnya.

 

Reporter: Yunita Amalia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya